Tanpa disadari, negara indonesia memiliki ribuan destinasi sejarah peninggalan penjajah bangsa Eropa. Salah satunya adalah peninggalan bangsa Inggris ketika menjajah Indonesia pada abad ke 17. Inggris mulai masuk ke nusantara melalui ujung pulau Sumatera dan mulai melancarkan aksinya untuk mendapatkan keuntungan seperti gold, glori, dan gospel dimana motivasi untuk memperoleh kekayaan, kejayaan dan penyebaran keyakinan.
Baca juga : Exploring Indonesia in 90 Minutes via Devdan Show
Inggris mulai menyebar di tanah Sumatera dan memperluas tanah jajahannya hingga mendirikan sejumlah benteng atau fort. Bentang terluas dan terhebat yang dimiliki Inggris di tanah jajahan adalah Benteng Marlborough. Benteng seluas 44.000 meter persegi ini menjadi yang terluas di Asia Tenggara dan menjadi benteng terkuat kedua milik militer Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India.
Uniknya, benteng ini berada tepat dijalan utama kota Bengkulu, dengan lokasi di Jalan Benteng, Kelurahan Kebun Keling, kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Lokasi Benteng Marlborough ini hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer saja dari pusat keramaian Kota Bengkulu. Keindahan benteng memang menjadi daya tarik traveler tersendiri seperti benteng berada tepat dipesisir pantai dan samudera Hindia. Lokasi ini menjadi sajian menarik bagi kamu yang ingin menikmati suasana pantai yang dipadukan dengan lingkungan heritage.
Bangunan Benteng Marlborough ini sengaja dikelilingi parit dengan lebar hingga tujuh meter. Bila mana kamu melihat area benteng dari atas maka bentuk benteng layaknya tubuh kura-kura. Untuk menuju area dalam benteng Marlborough ini kamu harus melalui bagian revaline atau kepala kura-kura yang dapat menghubungkan sebuah jembatan. Area ini sebagai tempat untuk pertahanan ketika terjadi peperangan dan serangan serta dapat mengantisipasi dari berbagai serangan.
Benteng Malrborough ini didirikan oleh anggota EIC atau East India Company mulai dari tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719 sebagai benteng pertahanan yang dipimpin oleh Gubernur Jendral Joseph Callet. Pemakaian nama benteng ini diambil dari nama komandan militer Inggris yang terkenal yaitu John Churchill sebagai The First Duke Of Marborough. Hingga tahun 1983, pihak pemerintah Indonesia muali pemugaran dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ditahun 2004, benteng ini menjadi destinasi wisata yang dilindungi sebagai Cagar Budaya daerah Bengkulu.
Dari sejarahnya, banyak peristiwa-peristiwa sengit yang menimpa benteng Marlborough seperti kebaran hebat akibat perlawanan dari kolonial Belanda, hingga berbagai gempa bumi yang melanda pesisir Barat Sumatera namun kondisi benteng Marlborough tetap terjaga hingga masa kini. Posisi Benteng Marlborough ini memang menghadap ke arah laut sehingga waktu yang tepat untuk menikmati benteng ini adalah sore hari.
Pengunjung akan menikmati sajian sunset yang indah dan bisa dijadikan momen indah bersama keluarga ataupun dengan sahabat. Benteng ini memiliki jam operasional dimana buka setiap hari mulai dari jam 08.00 hingga 17.00 WIB. Dan tiket masuk kawasan Benteng Marlborough dibanderol dengan harga Rp. 20.000 per orang. Untuk usia anak-anak dari umur 5 tahun hingga umur 12 tahun dikenakan tarif sebesar Rp. 10.000 per orang. Next