Buat mereka yang tinggal di daerah perkotaan, berlibur ke tempat-tempat sepi adalah pilihan utama mereka dalam mengisi hari libur. Di tempat ini mereka dengan leluasa memanjakan diri dan terhindar dari bisingnya perkotaan. Bahkan tempat-tempat terpencil yang belum ada listrik dan sinyal hape menjadi tujuan yang menarik untuk melarikan diri.
Baca juga : Cafe Cozy Penuh Kesejukan di Circle Q Cafe & Eatery Batu
Baca Juga : Inilah Gambaran 6 Kota Masa Depan Yang Bisa Membuat Anda Takjub
Seperti halnya Cabo Polonio, sebuah desa pesisir yang ada di pantai timur Uruguay dan menghadap langsung ke Samudra Atlantik. Ini adalah desa terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan bahkan ini satu-satunya desa di negara tersebut yang belum terjamah jaringan listrik.
Pada titik terluar desa ini terdapat mercusuar besar yang menghadap ke dua pulau berbatu yang dihuni koloni besar dari singa laut. Ini merupakan satu-satunya bangunan di desa tersebut yang terhubung ke jaringan listrik. Tak satupun dari beberapa ratus rumah di sekitar mercusuar ini memiliki listrik atau bahkan air. Satu-satunya cara untuk mendapatkan air yaitu dengan menggali sumur atau mengumpulkan air hujan.
Cabo Polonio merupakan wilayah paling terisolasi di Uruguay. Untuk mencapai desa ini saja para turis harus berjalan kaki sejauh 7 kilometer dari jalan raya utama. Daya tarik utama dari desa ini tentu terletak pada pantai Atlantiknya yang berpasir putih dengan air yang tenang. Selain itu turis juga bisa melihat koloni singa laut dalam jumlah banyak di kawasan cagar alam.
Desa ini menjadi destinasi wisata favorit para turis di musim panas.. Hal ini terbukti dengan membludaknya wisatawan yang datang ke sana pada rentang bulan Januari hingga Mei. Dengan semakin populernya desa ini beberapa hostel dan restoran mulai muncul di sana. Namun sebagian besar pengunjung ternyata lebih memilih untuk menyewa rumah penduduk untuk menikmati kealamian hidup di desa terpecil.
Kini di desa ini sudah ada jaringan internet dan juga sinyal hape namun tidak dengan listrik. Pada malam hari wisatawan hanya mengandalkan lilin sebagai alat penerangan mereka. Sebenarnya ketiadaan listrik ini sudah dikeluhkan banyak warga desa namun pemerintah belum juga menanggapinya hingga kini.
Meski menjadi sebuah penderitaan bagi warga desa, namun ketiadaan listrik ini melah menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis. Keadaan ini dapat memberikan mereka kesempatan untuk dapat melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern. Ini adalahsalah satu tempat yang mempesona di dunia untuk merelaksasi diri. Tempat serupa juga ada di Indonesia lho, yaitu di pulau Poya Lisa, Kalimantan. Bahkan pulau ini tidak ada di dalam peta.
Baca Juga : Atraksi Seru di Pacitan Menunggangi Paddle Board Next