Indonesia kembali diguncang gempa hari ini, tepatnya di wilayah Bali pada pukul 07.18 WIB. Gempa yang berkekuatan 6 SR tersebut berpusat di Barat Daya Nusa Dua, Bali. Untungnya, tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Nah, melihat kejadian tersebut, tentu Teman Traveler penasaran daerah mana saja yang rawan diguncang gempa di Indonesia. Oke, tak perlu berlama-lama, simak dulu ulasan di bawah ini.
Baca juga : Pulau-pulau Indah di Selat Alas, Nirwana di Antara Lombok dan Sumbawa
Sulawesi Tengah yang Pernah Timbulkan Tsunami
Wilayah pertama yang rawan diguncang gempa adalah Sulawesi Tengah. Dibuktikan dengan kejadian gempa berkekuatan 7,7 SR disertai gelombang tsunami yang menimpa Palu dan sekitarnya di September 2018 lalu.
Sebenarnya, masih banyak gempa yang terjadi sebelum peristiwa memilukan tersebut. Tahun 2016, Sulawesi Tengah diguncang gempa sebanyak 1.542 kali, di mana 31 kali adalah gempa besar yang dirasakan oleh masyarakat. Selebihnya hanya gempa kecil yang bahkan bisa terjadi puluhan kali dalam sehari.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Sulawesi Tengah memang sangat rawan dan memiliki potensi gempa bumi yang cukup tinggi karena lokasinya berada di atas patahan sesar Palu-Koro.
Maluku yang Juga Rawan Tsunami
Daerah selanjutnya yang rawan terkena bencana gempa yaitu Maluku. Bahkan, daerah indah satu ini juga rawan terkena gelombang tsunami lho, Teman Traveler. Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Maluku rawan gempa dan tsunami karena erupsi gunung api dan longsoran bawah laut.
Dwikorita juga menerangkan, di Maluku sedikitnya terdapat lima zona sumber gempa bumi tektonik yang dapat membangkitkan tsunami. Yaitu Zona Subduksi Lempeng Laut Maluku, Zona Subduksi Utara Seram, Zona Sesar Naik Selatan Seram, Zona Subduksi Banda dan Weber Deep, dan Zona Greben Aru.
Salah satu tsunami besar yang tercatat yakni yang terjadi pada tahun 1674 yang menewaskan 2.322 orang di Ambon dan di Pulau Seram. Tinggi gelombang tsunami yang menerjang saat itu diperkirakan mencapai 80 meter.
Sumatera Utara yang Masih Kategori Aman
Sumatera Utara juga menjadi salah satu titik rawan gempa. Di sepanjang tahun 2012 hingga 2016, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara telah mencatat 1350 kali terjadi gempa di provinsi ini. Di tahun 2017 bahkan meningkat jadi 683 kali, namun hanya 47 gempa yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Provinsi di Sumatera Utara yang paling banyak tertimpa gempa adalah Kabupaten Karo dengan jumlah 152 kejadian kemudian Nias dan Deli Serdang. BMKG menjelaskan bahwa rata-rata yang menimpa Sumatera Utara adalah gempa tektonik dan masih dalam kategori aman, tapi tetap harus berhati-hati.
Nusa Tenggara Barat yang Pernah Gemparkan Indonesia
Teman Traveler tentu masih ingat dengan gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pertengahan 2018 lalu. Nah, setelah ditelusuri lebih dalam, Nusa Tenggara Barat memang merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa.
Ini semua karena Nusa Tenggara Barat terletak di kawasan seismik aktif. Di sebelah selatan terdapat penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Sedangkan di sebelah utara terdapat zona sesar naik busur belakang Flores.
Banda Aceh, Daerah yang Pernah Dihantam Gempa dan Tsunami Parah
Banda Aceh adalah satu wilayah di Indonesia yang dikelilingi oleh pantai. Mungkin Teman Traveler masih ingat bencana tsunami besar di wilayah tersebut beberapa tahun silam. Hal ini terjadi karena adanya gempa tektonik yang merupakan guncangan terbesar sepanjang sejarah.
Hasil penelitian para geologi menemukan Kota Banda Aceh berada di antara dua sesar Sumatra yang masih aktif, yaitu patahan Segmen Aceh dan Segmen Seulimum. Patahan Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum merupakan bagian dari patahan Sumatera dari Teluk Semangko di Lampung yang menerus sampai ke Provinsi Aceh. Jadi, inilah dua patahan yang dapat menyebabkan Banda Aceh rawan terkena gempa atau tsunami.
Itulah daerah yang rawan terkena gempa. Mulai dari skala kecil hingga yang berkekuatan besar. Ya meskipun daerah-daerah dari Teman Traveler tidak disebutkan, tapi ada baiknya untuk tetap waspada di mana pun berada. Next