Siapa yang tidak kenal dengan tempe? Makanan asli Indonesia ini begitu mudah dijumpai di warung-warung makan. Meski demikian popularitas tempe sepertinya hanya berhenti di kalangan menengah. Jarang sekali ada restoran atau kafe mewah yang menawarkan hidangan berbahan dasar tempe. Padahal tempe sendiri memiliki beberapa kelebihan yang tidak bisa disepelekan. Penasaran? Berikut penjelasan lengkapnya, seperti diungkap oleh Ketua Yayasan Tempe Internasional, Susianto, dalam Vegan Culinary Festival belum lama ini.
Baca juga : Roti Jenni, Citarasa Lokal Kota Solo yang Enaknya Abadi
1. Dulunya makanan kerajaan
Siapa sangka bahwa dulunya tempe hanya khusus disajikan untuk keluarga para raja di Indonesia pada Abad ke-18. Menurut Susianto, fakta soal ini didokumentasikan dengan baik dalam Serat Chentini, salah satu Kitab Jawa Kuno. Istilah tempe diyakini berasal dari kata tumpi dalam bahasa Jawa Kuno, yang artinya makanan berwarna putih dan dibuat dari tepung sagu. Dalam Serat Chentini, yang dibuat juru tulis Keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada 1814, disebutkan bahwa Cebolang sempat menyantap hidangan tempe ketika mengunjungi Pangeran Bayat.
2. Kalahkan daging
Sejauh ini makanan berbahan dasar daging masih jadi pilihan populer warga Indonesia. Padahal menurut Susianto, tempe memiliki kandungan protein yang jauh lebih tinggi dari daging ayam dan kambing. Ditambah lagi, lemaknya juga lebih sedikit. Selain itu Susianto juga mengklaim tempe mengandung banyak gizi berguna seperti karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin A, dan fosfor.
3. Bisa mengatasi sejumlah penyakit
Kandungan gizi yang begitu kaya di dalam tempe membuat bahan makanan ini juga dipercaya mampu mengatasi sejumlah penyakit. Susianto menyatakan bahwa konsumsi tempe sangat baik untuk mereka yang mengalami kekurangan gizi. Makanan berbahan dasar kedelai tersebut juga punya manfaat positif untuk mencegah diare, serta menyembuhkan penyakit hiperkolesterol dan hiperglikimia.
4. Harganya sangat mahal di luar negeri
Indonesia cukup beruntung menjadi negara produsen tempe. Untuk menebus satu papan tempe, para konsumen biasanya cukup membayar sekitar 5 ribu rupiah saja. Bandingkan dengan Amerika Serikat, di mana tempe kabarnya dijual sampai $10 atau sekitar Rp100 ribu. Sementara itu, di Inggris tempe dibandrol dengan harga £10, atau kira-kira setara 200 ribu rupiah per kilogramnya.
5. Mulai populer di luar Indonesia
Meski masih sulit menembus pasar menengah atas di Indonesia, keberadaan tempe justru semakin dikenal di luar negeri. Di Belanda saja, kini diperkirakan ada sekitar 50 pabrik yang memproduksi tempe. Sementara di Prancis, ada seorang wanita bernama Ana Larderet yang langsung jatuh cinta dengan tempe begitu pertama memakannya. Kecintaannya itu kemudian berlanjut dengan membuka usaha produksi tempe, yang ia jual sekitar 8 euro atau setara 120 ribu rupiah.
Selain itu masih ada Rustono, warga Indonesia yang sukses mendirikan pabrik tempe di Jepang. Produk buatannya, yang dikemas dengan merk Rusto’s tempe, bahkan kabarnya sudah diekspor hingga ke Meksiko, Korea, dan Brasil.
Itulah beberapa fakta mengejutkan seputar kuliner tempe, warisan budaya asli Indonesia. Bagaimana, ada yang tergugah untuk langsung menyantap hidangan tempe usai membaca penjelasan ini? Next