Siapa bilang Gua Maria hanya ada di Gunung Kidul saja? Nyatanya di Yogyakarta terdapat banyak sekali Gua Maria yang tersebar mulai dari Kulon Progo, Sleman, dan Gunung Kidul. Memang Gua Maria Tritis yang paling santer terdengar, hal ini tidak lain karena Gunung Kidul tengah jadi sorotan beberapa media massa karena potensi pariwisatanya yang sedang naik daun.
Baca juga : Beberapa Tempat Paling Kotor di Bandara Yang Wajib Kamu Waspadai
Namun jika traveler berkunjung ke Yogyakarta dan tidak sempat mampir ke Gunung Kidul maka alternatif lain untuk melihat wujud Gua yang ada patung Bunda Maria adalah dengan cara mengunjungi Gua Maria yang ada di Sleman maupun Kulon Progo ini. Berikut ini Gua Maria yang ada di Yogyakarta.
1. Gua Maria Lawangsih – Paroki Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta
Gua Maria Lawangsih berada di dusun Patihombo, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Gua ini terletak di perbukitan Menoreh yang memanjang antara Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan Kulon Progo, Yogyakarta. Nah di tengah perbukitan Menoreh inilah Gua Bunda Maria Lawangsih berada.
Pada awalnya Gua Maria Lawangsih merupakan gua Lawa, yaitu gua yang digunakan sebagai rumah dari kelelawar. Zaman dahulu para petani sekitar mencari kotoran kelelawar di dalam gua ini untuk dijadikan pupuk. Nah, barulah pada tahun 2008, Gua Lawa ini dihibahkan kepada gereja. Sejak saat itu gua dibangun untuk dijadikan tempat berdoa bagi umat Katolik dan namanyapun diubah menjadi Gua Maria Lawangsih yang berarti gerbang kasih sayang.
2. Gua Maria Sendangsono – Kulon Progo, Yogyakarta
Gua Maria Sendangsono merupakan tempat ziarah yang dikelola oleh Paroki St. Maria Lourdes dan berada di desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. tempat ini sangat ramai dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia khususnya pada bulan Mei dan Oktober.
Yang unik dari gua Maria ini adalah adanya air yang dianggap suci dan dapat menyembuhkan penyakit sehingga banyak orang yang datang bukan hanya sekedar berziarah namun juga mendapatkan air tersebut. Nilai spiritual dari gua ini sebenarnya sudah terkenal sejak zaman dahulu. Pada saat itu tempat ini dugunakan para rohaniawan Buddha untuk menyucikan dan menyepikan diri.
3. Gua Maria Sendang Jatiningsih – Sleman, Yogyakarta
Bagi umat Katolik, Gua Maria adalah tempat yang digunakan untuk berziarah maka tak heran jika semua Gua Maria memiliki fungsi yang sama tak terkecuali Gua Maria Sendang Jatiningsih. Gua ini berada tidak jauh dari Gua Maria Sendangsono yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Gua yang biasa disebut dengan nama Sendang Jatiningsih ini berada di Kabupaten Sleman.
Arti dari nama Sendang Jatiningsih adalah sumber air dari rahmat Tuhan yang mendatangkan kedamaian. Pembangunan gua Maria ini tak lepas dari suksesnya kristenisasi di daerah tersebut dimana pada zaman dahulu masyarakat Dusun Jitar Pingitan rata-rata belum beragama. Namun sekitar tahun 1950-an. anak-anak yang memeluk agama Katolik sukses dalam pendidikan dan kehidupan sehingga masyarakat mulai tertarik memelkuk agama tersebut.
4. Gua Maria Watu Blencong – Kulon Progo. Yogyakarta
Gua Maria Watu Blencong mulai dibangun pada tahun 2009 untuk dijadikan sebagai tempat berdoa. Sejak saat itu area gua Watu Blencong terus dibenahi agar menjadi tempat bertemu dengan Tuhan yang nyaman. Suasananya yang masih asri dan menyatu dengan alam menjadikan gua ini salah satu tempat yang inspiratif untuk berjumpa dengan Tuhan.
Gua ini berada di dusun terpencil di Kabupaten Kulon Progo bernama Borosuci. Di sana terdapat sebuah batu yang dikenal masyarakat sekitar sebagai watu blencong atau batu yang bisa mengeluarkan cahaya api dimalam hari. Di situlah patung Bunda Maria diletakkan yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan Gua Maria Watu Blencong.
5. Gua Maria Tritis – Gunungkidul, Yogyakarta
Inilah Gua Maria yang ketenarannya lagi naik daun di kalangan traveler. Namun sebenarnya gua ini sudah dikenal warga sekitar sejak zaman dahulu. Menurut situs resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Gua Maria Tritis menjadi salah satu tempat wisata ziarah yang ramai dikunjungi. Berdasarkan sejarah, dahulu kala gua ini sering digunakan untuk tempat bertapa dan persinggahan pangeran Kerajaan Mataram.
Awalnya, Romo Hardjosudarmo SJ terbiasa membuat gua Maria dari kertas saat menjelang natal di tahun 1974. Namun kemuadian muridnya memberitahu jika ada sebuah gua di dekat rumahnya, kemuadian gua itulah yang digunakan sebagai pengganti gua kertas. Karena keindahannya maka Romo Hardjosudarmo terpikat untuk membuat tempat beribadah untuk umat Katolik di dalam gua tersebut. Akhirnya pada tahun 1979 ditaruhlah patung Bunda Maria di salam gua tersebut.
Itulah kelima gua Maria yang ada di Yogyakarta. Kalima gua ini adalah segelintir gua Maria yang ada di kota pelajar tersebut sebab menurut data terdapat lebih dari lima situs gua Maria di Yogyakarta namun kelima gua ini adalah yang apling terkenal daiantara lainnya. Adakah gua Maria di daerahmu?