Sebagian besar negara di benua Afrika memang banyak yang tertinggal dari segi ekonomi dan kemajuan. Namun keindahan alam mereka ternyata menarik dan eksotis. Seperti di Tunisia, negara di ujung utara Afrika ini memiliki ribuan kilometer pantai Mediterania dengan keindahan alam menakjubkan. Karena itu pula, tidak sedikit dari turis dari Asia Barat atau pun Eropa yang berlama-lama tinggal di sana.
Baca juga : Bermain Escape Room Dalam Penjara Sungguhan di Shrewsbury Prison Inggris
Kendati Tunisia memiliki keindahan alam yang tidak ada duanya, wisatawan yang datang ke negara ini sering dibuat cemas. Hal tersebut dikarenakan banyaknya isu-isu teror yang sering masuk berita internasional. Sebut saja, kasus di hotel Imperial Marhaba di Sousse yang terjadi di tahun 2015 lalu. Penginapan tepi pantai ini pernah menjadi tempat pembantaian 38 orang yang dilakukan oleh ISIS. Tiga puluh orang di antaranya merupakan turis asal Inggris yang tengah menghabiskan waktu liburannya.
Dua tahun lamanya setelah tragedi mengerikan tersebut, hotel bekas pembantaian itu akhirnya dibuka kembali. Zohra Driss, pemilik penginapan ini melakukan renovasi besar-besaran untuk mengubur kenangan pahit di masa lalu. Mulai dari interior, kamar bahkan kebun pun ia rombak habis-habisan. Tidak hanya itu, semua perabotan yang pernah digunakan kini telah diganti dengan baru. Ya, hotel bintang lima yang kini berubah nama menjadi Kantaoui Bay ini terlihat menarik dan mulai dikunjungi banyak wisatawan.
Perombakan besar-besaran yang dilakukan oleh Zohra ini setidaknya menghabiskan biaya hingga 1,9 juta poundsterling atau sekitar 32, 5 miliar rupiah. Zohra berharap jika hotelnya akan membantu industri pariwisata di Tunisia . Dilansir dari DailyMail, kondisi pariwisata di sana memang makin menurun akibat banyaknya isu teror. Padahal, tidak sedikit objek wisata menarik yang ditawarkan oleh negara ini. Sebut saja kota Kairouan yang merupakan kota terpenting keempat di dunia Islam setelah Makkah, Madinah, dan Yerussalem. Selain itu juga ada juga ada El Djem, koloseum peninggalan Romawi yang menawarkan pesona alam di sudut negara Tunisia.
Terlepas dari pesona keindahan alam Tunisia, kasus pembantaian yang terjadi pada tahun 2015 menjadi pelajaran bagi kita untuk mengetahui kondisi negara tujuan wisata kita. Lebih baik mencari informasi terlebih dahulu, apakah negara tersebut aman atau tidak untuk dikunjungi. Ada baiknya untuk menyusun rencana perjalanan dengan serinci mungkin mulai dari lokasi, jumlah hari, kegiatan dan juga transportasi. Yang jelas, tunda wisata ke luar negeri yang tengah berkonflik ya! Next