Sebuah hotel aneh dibuka di Kota Maine, Amerika Serikat namanya adalah Hotel Crypt. Bukan hotel berbintang atau resor mewah melainkan sebuah hotel yang dibangun dari bekas makam seorang pendeta. Tamu yang menginap akan disediakan tempat duduk dan ranjang dari peti mati.
Baca juga : 10 Stempel di Paspor Ini Unik Banget, Kamu Punya yang Mana?
Tersebutlah seorang pendeta dari Gereja St Joseph bernama Monsignor Thomas Wallace yang amat cinta dengan gereja tersebut. Oleh karena itu ia berpesan untuk dimakamkan di sana jika meninggal. Permintaan tersebut kemudian dikabulkan, menurut informasi dari situs resmi Hotel Crypt dibangunlah ruang bawah tanah yang dilengkapi area pemakaman. Di sanalah diletakkan peti mati Wallace.
Selama 102 tahun jasad Wallace disemayamkan di ruang bawah tanah tersebut hingga pada tahun 2014 gereja dijual dan dibeli oleh Andrew Knight, dari situlah kisah hotel mistis ini bermula. Knight merenovasi ruang bawah tanah dan menyulapnya menjadi kamar yang nyaman namun tetap menampakkan sisi mistisnya.
Nampaknya ia menerapkan tema horor pada kamar hotelnya melihat banyaknya buku bacaan horor yang tersedia di kamar tersebut. Tak cuma itu, kaset-kaset film horor juga disediakan untuk tamu yang menginap lengkap dengan tempat bersantai dan ranjang yang terbuat dari peti mati.
Tamu yang menginap di kamar tersebut mungkin bisa merasakan pengalaman spiritual bersentuhan dengan makhluk astral atau roh dari Wallace yang selama 100 tahun lebih bersemayam di sana. Menjadi lebih horor lagi dengan paket Last Meal di mana pelayan hotel akan menyajikan menu makan tepat tengah malam dengan tema makanan yang horor pula.
Namun paket menginap di kamar bekas makam ini tidak berlangsung selama 24 jam. Karena alasan kesehatan dan mungkin juga saking angkernya, setiap tamu hanya diizinkan menginap mulai pukul 21.00 hingga 01.22 waktu setempat. Setelah itu mereka akan dipindah ke Inn at the Agora yang nyaman.
Tarif menginap di Hotel Crypt cukup mahal, pada low season saja biaya menginapnya dipatok USD 290 atau Rp. 3,9 juta sedangkan pada high season bisa mencapai USD 410 atau Rp. 5,5 juta. Tertarik untuk menginap di sana? Next