in

Iuh, Traveling ke Victoria Traveler Bisa Berjumpa Cacing Raksasa

Salah satu daerah yang terkenal sebagai tujuan wisata di negara bagian Victoria adalah kota Melbourne. Tapi kali ini Travelingyuk tidak akan membahas kota tersebut melainkan sebuah kota kecil bernama Warragul yang berjarak 104 kilometer arah tenggara Melbourne. Di kota ini traveler punya kesempatan untuk berjumpa dengan cacing tanah raksasa berukuran 2 meter. Iuh!

Baca juga : 4 Olahan Indomie Terkenal, Salah Satunya Sandwich Indomie di Australia

Dilansir Travelingyuk dari situs wisata resmi Victoria, Warragul adalah sebuah kawasan yang memiliki pertanian maju dan menjadi kota penghasil susu terbesar untuk Melbourne. Pilihan wisata yang ada di sana antara lain rekreasi ke taman, air terjun, danau dan trek hikking. Tak ketinggalan pula sebuah pemandangan langka berupa penampakan cacing raksasa yang bikin geli.

Adalah Megascolides Australis, spesies cacing tanah yang dapat tumbuh hingga panjang 2 meter. Cacing ini awalnya ditemukan oleh seorang surveyor di tahun 1870-an di daerah Warragul, Victoria, Australia. Saat itu hewan tersebut dikira ular hingga akhirnya dibawa ke Direktur National Museum of Victoria untuk diteliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan tersebut bukanlah ular melainkan cacing tanah yang kemudian diberi nama ilmiah Megascolides Australis. Namun bagi warga setempat cacing langka ini dikenal dengan nama cacing tanah raksasa Gipsland.

The giant Gippsland earthworm, Megascolides australis The Giant Gippsland earthworm averages 3 feet in length, but has been seen as long as 9 feet. It is native to the clay soil along streams in Victoria, Australia. The worms take 5 years to mature and live for about 10, surprisingly long for invertebrates. Unlike other types of worm, the Giant Gippsland rarely, if ever, comes to the surface, but its location can be detected by the audible gurgling that their bodies make as they slither through their labyrinthine burrows. As with many of Australia’s native species, European colonisation has resulted in the decline of the Giant Gippsland earthworm and they are now a protected species. Some farmers in the area have stopped raising cattle and have begun planting crops. When the farmers till the ground many of the worms are severed, and some scientists believe that worms are killed as a result of the tilling. The species has survived this massive change because it can burrow deep into the soil. However, due to the effects of farming it is still considered a threatened species. Other contributing factors are their low reproductive rate and slow maturation. No successful breeding has yet been achieved in captivity. More – http://en.wikipedia.org/wiki/Giant_Gippsland_earthworm

A post shared by Jana Miller AKA BoneLust™ 🚫DM (@bone.lust) on

Jika umumnya cacing tanah begitu mudah ditemukan di kawasan rawa dan tanah-tanah yang lembab namun cacing yang satu ini sangat sulit ditemukan. Keberadaannya sangat langka karena cacing ini tinggal di dalam tanah yang jauh dari permukaan. Selain itu lubang-lubang tanah yang mereka buat juga kerap tertutup oleh air hujan.

Cacing tanah raksasa Gipsland ini hanya bisa ditemukan di Lembah Sungai Bass di selatan Gippsland dengan area seluas 100 ribu hektar. Sayang jumlah populasinya kian menipis lantaran meningkatnya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut hingga akhirnya cacing raksasa ini masuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Video cacing raksasa bisa kalian tonton pada tayangan Youtube di atas. Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Asyik Banget! Kedai di Malang ini Tetap Buka Pas Lebaran

10 Tempat Wisata di Sepanjang Jalur Selatan Jawa, Pas Dikunjungi Saat Mudik Ataupun Balik