Mendengar nama Korea Utara saja, sudah terbayang di sana hidup di bawah tekanan. Pernah tidak terpikir untuk traveling ke sana dan menikmati hari-hari bersama warga setempat? Seorang vlogger asal Inggris bernama Louis Cole , yang lebih dikenal dengan nama Fun mengupload serangkaian vlogs ke YouTube mendokumentasikan kegiatan selama satu minggu di sana.
Baca juga : Pilihan Destinasi Wisata Bangkok, Gerbangnya Asia Tenggara
Mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Korut, pria berusia 33 tahun yang berdomisili di Surrey ini terlihat menikmati hari di Pyongyang dengan mengunjungi landmark nasional dan monumen yang ada di negeri pimpinan Kim Jong Un tersebut. Namun, postingan tersebut memicu kontroversi karena ia dianggap menutupi fakta sebenarnya tentang kondisi Korut.
Parahnya lagi, ia mendapat tuduhan yaitu mendapat bayaran oleh Pyongyang untuk membuat propaganda bagi pemerintah Korea Utara. Padahal faktanya ia sama sekali tidak di bayar untuk propaganda apapun. Louis menggambarkan negara yang dikunjunginya itu sesuai dengan apa yang dia alami selama tinggal di sana. Penasaran bagaimana ceritanya? Ini dia:
1. Kegiatan Berwisata Diawasi 24 Jam
Hal tersebut mungkin tak mengherankan, mengingat Korea Utara dipimpin oleh diktator selama bpuluhan tahun dengan aturan yang sangat ketat dan tegas. Perjalanan ke negara tersebut hanya dimungkinkan jika Anda bergabung dengan tur yang dikontrol ketat dan pendampingan pemandu wisata di setiap detiknya.
Anda tak bisa pergi kemana pun tanpa kehadiran pemandu wisata. Bahkan para pengunjung tak dapat keluar kamar hotel dan berjalan-jalan sesuka hati tanpa adanya pendamping. Secara sengaja keluar dari jadwal dan tempat yang telah disusun oleh tur adalah hal terlarang, karena banyak daerah yang tak boleh dikunjungi para wisatawan.
2. Dilarang Memotret Sembarangan
Kebanyakan negara memiliki peraturan memotret yang cukup ketat jika menyangkut tentang zona dan properti militer. Namun, jika berkunjung ke Korea Utara peraturan mengambil gambar akan lebih rumit. Korea Utara sangat ketat dalam menjaga urusan internalnya. Bahkan ketika wisatawan mengambil foto yang nampaknya tak berbahaya, seperti memotret orang sedang berjalan, bisa menjadi masalah.
Para wisatawan dihimbau untuk menghindari memotret kemiskinan dan konstruksi bangunan tanpa izin terlebih dulu. Lalu, siapa pun yang memotret foto patung harus mengambil tampak keseluruhannya, tidak boleh hanya sebagian.
3. Paket Wisata Hanya Bisa Diperoleh Dari Agen Resmi
Untuk masuk ke Korut tidaklah mudah. Seorang traveler harus menaati betul-betul segala syarat agar diizinkan masuk ke dalam wilayah negara tersebut. Tidak seperti negara lain yang hanya mengurus visa turis atau bahkan ada yang membebaskan visa untuk negara-negara tertentu dan kemudian dengan bebas menjelajahi setiap sudut negaranya.
Untuk Korut mustahil jika Anda ingin mengunjunginya tanpa agen perjalanan resmi yang bekerja sama atau ditunjuk langsung oleh pemerintah negara itu. Satu-satunya jalan agar bisa sampai ke sana adalah mendaftar paket wisata di agen-agen tur yang memang membuka paket wisata ke sana. Salah satunya adalah Korea Konsult.
4. Terbang ke Korea Utara Hanya Bisa Menggunakan Maskapai Milik Korea Utara
Ada dua pilihan transportasi untuk pergi ke Korut. Pertama, menggunakan kereta api dan kedua, dengan pesawat terbang. Untuk kereta api, semua wisatawan bisa menggunakannya kecuali warga Amerika dan Israel.
Warga kedua negara ini hanya boleh datang ke Korut dengan pesawat. Sementara untuk moda transportasi pesawat, hanya ada satu maskapai yang melayani rute ke Korea Utara, yakni Air Koryo yang memang merupakan maskapai milik negara tersebut.
5. Tidak Ada Koneksi Internet
Kebanyakan destinasi yang dikunjungi di Korut adalah monumen dan pemakaman dari para pemimpin yang pernah berkuasa di sana. Saat berkunjung ke tempat-tempat ini, ada aturan berpakaian tersendiri yang harus dipenuhi sebagai bentuk penghormatan. Aturannya adalah tidak boleh memakai kaos, celana jeans biru, celana pendek atau rok mini.
Selain itu, jangan pernah berharap Anda mendapatkan fasilitas wisata lengkap layaknya di negara-negara lain. Di Korut Anda bahkan mustahil untuk mendapatkan akses internet. Ditambah lagi, biaya telepon ke luar negeri di negara ini juga bisa berkali lipat tarifnya.
Jika dilihat dari ketatnya peraturan di atas, maka Korea Utara memang destinasi yang menantang nyali banyak traveler untuk dikunjungi. Bisa dibayangkan juga bagaimana kehidupan warganya, tanpa koneksi dan keterbatasan di berbagai sudut. Meski begitu, Louis tidak menceritakan tentang bagaimana hidup warga Korut yang sesungguhnya. Tapi bisa disimpulkan, bahwa kehidupan mereka memang jauh dari kata bersenang-senang. Next