in , ,

Melihat Perayaan Jumat Agung di Cebu, Filipina

Holy Week merupakan serangkaian hari keagamaan umat kristiani dari yang sehubungan dengan kejadian Paskah. Karena di Filipina mayoritas masyarakatnya beragama Katolik, maka Holy Week dijadikan hari libur nasional dan para pemuka agamanya menghimbau untuk tidak digunakan untuk liburan melainkan untuk ibadah.

Baca juga : Gua Ekstrem di Dunia, Salah Satunya Ada Gua Jomblang Jogja

Tak heran kalau saat Holy Week, banyak sudut di Filipina yang sepi. Banyak toko, tempat makan, dan bahkan beberapa tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah tutup. Tapi nggak perlu khawatir untuk para wisatawan, karena selama Holy Week kita bisa melihat ritual atau semacam festival yang biasa mereka lakukan di Holy Week, apalagi ketika Jumat Agung (Good Friday). Berikut tempat wisata yang masih dapat kalian kunjungi dan patut dikunjungi kalau kalian ke Cebu ketika Jumat Agung. 

Magellan’s Cross

Magellan’s Cross imerupakan salib yang dibawa oleh Ferdinand Magellan, misionaris berkebangsaan Portugis-Spanyol ketika menyebarkan ajaran Kristen di Cebu. Beberapa orang percaya, salib ini memiliki kekuatan magis. Selain itu, konon katanya salib yang ada sekarang merupakan replika dari salib asli yang dihancurkan setelah kematian Magellan.

Ketika sedang Holy Week, banyak masyarakat yang menyalakan lilin di sekitar salib ini dan memanjatkan doa. Ini sudah menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Cebu ketika masa-masa Holy Week.

Basilica Del Santo Nino

Di samping Magellan’s Cross, ada gereja pertama bergaya Katolik Roma di Filipina. Gereja ini dibangun pada tahun 1566 oleh Fr. Dieggo de Herrera. Keindahan dan kemegahan arsitektur gereja ini bakal membuat kamu takjub.

Saat belum diadakan misa, wisatawan masih diperbolehkan masuk. Di dalam gereja ini juga ada ruangan tempat menyimpan patung Santo Nino. Namun, jika saat banyak orang yang berkunjung untuk memanjatkan doa, para wisatawan tidak bisa masuk.

The Heritage of Cebu Monument

The Heritage of Cebu Monument merupakan monumen untuk mengenang terkait dengan pergerakan nasional, mulai dari pembaptisan Rajah Humabon, the Battle of Mactan, sampai proses Santo Nino.

Para wisawatan dapat menikmati keindahan bangunan yang begitu megah dan eksotis. Di dekat monumen ini terdapat rumah yang di dindingnya terdapat banyak tulisan-tulisan. Membuat tempat ini sangat instagenic.

Yap-Sandiego Heritage House

Di samping The Heritage of Cebu Monument, ada Yap-Sandiego Heritage House yang merupakan rumah terlama di negara ini. Tempat ini dibangun pada tahun 1880 dengan menggunakan bahan bangunan yang berasal dari batu koral dan kayu.

Pemilik pertama rumah ini adalah Maria Florido Yap, yang merupakan anak pertama dari Don Juan Yap dan Dona Maria. Maria Florido Yap menikah dengan Don Mariano Sandiego.

Rumah ini diwariskan secara turun temurun sampai pada tahun 2008 dirawat oleh Val Sandiego dan istrinya. Val Sandiego merupakan seorang koreografer, heritage icon, dan art collector yang merupakan cicit dari Dona Maria Yap-Sandiego. 

Kalau Teman Traveler ke Cebu, harus banget ke Yap-Sandiego Heritage House. Struktur rumahnya benar-benar menggambarkan zaman dahulu dan dirawat dengan baik.

Selain itu, barang-barang yang ada di dalam rumah juga sangat antik. Saat berada di dalam rumah ini, bakal merasa seperti crazy rich Asia di zaman dulu.Biaya masuknya sekitar 50 Peso per orang. 

Cebu Metropolitan Cathedral

Di Cebu Metropolitan Cathedral akan ada prosesi setiap Jumat Agung. Prosesi berupa arak-arakan patung Yesus setelah di salib dan patung tokoh-tokoh yang berhubungan dengan Paskah.

Prosesi yang disebut Procession of Santo Entierro ini, akan mengarak patung-patung tersebut mengelilingi Cebu City.

Procession of Santo Entierro dimulai setelah misa, yaitu sekitar pukul setengah 4 sore waktu setempat. Prosesi akan berakhir sekitar jam 8 malam.

Saat melihat prosesi ini, Teman Traveler bakal merasakan sendiri budaya di Cebu yang kental, terutama saat Holy Week.

Itulah keseruan berwisata di Filipina saat Holy Week. Tak hanya bisa mengunjungi tempat-tempat wisata religi dan sejarah, Teman Traveler juga bisa melihat beragam kegiatan keagamaan. Next

ramadan

Nggak Perlu Jauh-Jauh ke Luar Negeri, di Pulau Jawa Ada 4 Wisata Tematik Venesia, Italia

Ngeri tapi Harmonis, Warga Suku Ini Hidup Berdampingan dengan Ratusan Macan Tutul