Siapa yang tidak terpana akan keindahan kawah Ijen, salah satu tempat wisata yang masuk ke dalam wilayah Cagar Alam Wisata Ijen. Kawasan ini menempati area seluas 2.560 hektar yang membentuk seperti danau berisi kawah didalamnya. Pada 2016, UNESCO meresmikan Kawah Ijen sebagai salah satu cagar biosfer yang ada di dunia. Hingga kini menjadi wisata populer nusantara hingga internasional. Kawah ini memiliki daya tarik wisatawan seperti Blue Fire, aktivitas para penambang, serta pemandangan Kawah.
Baca juga : Hotel Berbintang dan Terjangkau di Blitar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno sangat optimis dalam menetapkan kawah Ijen menjadi UNESCO Global Geopark (UGG), dikutip dari laman kemenparekraf.go.id, Rabu (8/6). Tak hanya itu pengembangan juga dilakukan pada wisata sebelah yang bertumpu di empat titik wisata seperti Kawasan Taman Wisata Alam Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Baluran.
Jika Kawah Ijen sudah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark makaakan seperti Geopark Batur pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Cileteuh tahun 2018, Geopark Rinjani tahun 2018, Geopark Kaldera Toba tahun 2020, dan Geopark Belitung tahun 2020. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuturkan agar banyak yang mendukung akan ditetapkannya Ijen sebagai taman dunia. Tahun ini akan ada Geopark yang ditingkatkan statusnya seperti Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, Raja Ampat, dan Merangin Jambi.
Kriteria penilaian geopark menjadi UNESCO Global Geopark antara lain 35% geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), 25% struktur pengelolaan atau manajemen, 15% pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15% geowisata, dan 10% pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.
Diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark ini membuat peningkatan posisi kota Banyuwangisebagai tujuan wisata dunia membuat terlibatnya masyarakat lokal dalam melindungi dan menjaga kekayaan alam di situs Geopark tersebut. Kaitan lain adalah meningkatkan sektor ekonomi diwilayah garis akses situs Geopark. Pembukaan lapangan pekerjaan melalui sektor-sektor turunan yang tumbuh, seperti olahan pangan, UMKM, seni pertunjukan, dan jasa transportasi kian menjadi pesat. Next