in ,

Coba Kendaraan Tradisional Saat Liburan, Sukses Bikin Malas Pulang

7 Kendaraan Tradisional untuk Keliling Tempat Wisata

Jalan-jalan Pakai Kendaraan Tradisional
Jalan-jalan Pakai Kendaraan Tradisional

Kota wisata telah banyak mengembangkan kendaraan demi memperlancar jalan-jalan para pelancong. Namun di beberapa tempat malah ada kendaraan tradisional yang justru menjadi daya tarik tersendiri. Seperti becak dan dokar atau andong di Indonesia. Mau tahu penampakan lainnya? Simak ulasan berikut.

Baca juga : Tol yang Beroperasi Saat Mudik Lebaran 2018, Catat Nih!

Becak Kayuh, Indonesia

Becak Kayuh, Indonesia via Instagram @marahuda
Becak Kayuh, Indonesia via Instagram @marahuda

Jalan-jalan pakai kendaraan tradisional seperti becak sudah menjadi hal lumrah. Tidak hanya bagi pelancong namun juga untuk penduduk lokal. Walaupun sudah tidak populer, namun becak kayuh masih tetap dipergunakan. Kalau Teman Traveler jalan-jalan ke Malioboro atau tempat wisata lain, biasanya akan menemukan kendaraan roda tiga itu.

Konon becak di Indonesia didatangkan dari Singapura dan Hong Kong pada tahun 1930an. Awalnya digunakan oleh pedagang Tiongkok untuk mengangkut barang. Kata becak sendiri berasal dari bahasa Hokkien “be chia” yang artinya kereta kuda.

Dokar, Indonesia

Dokar, Indonesia via Instagram @galih_panggih
Dokar, Indonesia via Instagram @galih_panggih

Dokar, andong, atau delman merupakan kendaraan tradisional yang memanfaatkan tenaga kuda. Teman Traveler tentu cukup familiar dengan moda transportasi satu ini, bukan? Mungkin di masa kecil masih sering naik dokar. Sampai sekarang pun kereta kuda ini masih bisa ditemui seperti di Malioboro dan tempat lainnya.

Kabarnya dokar ini telah ada semenjak zaman penjajahan Belanda. Kala itu kendaraan tersebut digunakan sebagai angkutan antar kota. Terutama sebelum adanya kereta api dan kendaraan bermotor lainnya.

Carabao Cart, Filipina

Carabao, Filipina via Instagram @felixacosta23
Carabao, Filipina via Instagram @felixacosta23

Carabao cart merupakan kereta yang ditarik oleh kerbau. Kendaraan tradisional tersebut cukup dikenal di Filipina, walaupun sekarang sudah tidak populer lagi.

Namun kalau Teman Traveler liburan ke Villa Escudero di Kota San Pablo, akan diangkut oleh carabao cart ini. Sehingga sepanjang perjalanan menuju tempat menginap, para tamu dapat menikmati keindahan panorama sekitar dari atas kereta kerbau.

Becak Sepeda, Tiongkok

Becak Sepeda, Tiongkok via Instagram @johannagrassophotography
Becak Sepeda, Tiongkok via Instagram @johannagrassophotography

Konon becak sudah ada di Tiongkok semenjak tahun 1873. Dahulu kendaraan tradisional ini ditarik oleh manusia dengan berlari. Namun sekarang sudah ada becak sepeda, yang cara kerjanya dikayuh. Sampai sekarang Teman Traveler masih bisa menyaksikan becak sepeda ini riwa-riwi terutama di kota-kota wisata Tiongkok.

Jinrikisha, Jepang

Jinrikisha, Jepang via Instagram @halkun1121
Jinrikisha, Jepang via Instagram @halkun1121

Jinrikisha ialah kendaraan tradisional di Jepang yang mirip dengan becak namun ditarik oleh seorang pria. Moda transportasi ini sekarang hanya dipakai sebagai atraksi bagi wisatawan. Teman Traveler bisa jalan-jalan keliling Arashiyama di Kyoto naik jinrikisha. Pria yang menarik becak ini disebut shafu yang juga berperan sebagai pemandu wisata.

Samlor Tradisional, Thailand

Samlor, Thailand via Instagram @thailandtourguide
Samlor, Thailand via Instagram @thailandtourguide

Samlor tradisional serupa dengan becak namun pengemudinya berada di depan penumpang. Kendaraan ini telah dipakai di Thailand selama kurang lebih 60 tahunan. Sampai sekarang pun Teman Traveler masih bisa menaiki samlor tradisional. Namun terbatas hanya di daerah pinggiran saja.

Cycle Rickshaw, Korea Selatan

Cycle Rickshaw, Korea Selatan via Instagram @arteepedicab
Cycle Rickshaw, Korea Selatan via Instagram @arteepedicab

Walaupun bentuknya tidak tergolong kuno, namun cycle rickshaw di Korea Selatan ini cukup populer di kalangan pelancong. Teman Traveler bisa jalan-jalan berkeliling kota naik kendaraan serupa samlor ini. Bahkan disediakan beragam tur, seperti romantic tour, perjalanan sejarah, dan lainnya. Pelancong tinggal memilih mau jalur yang mana.

7 kendaraan tradisional di atas memang tidak lagi menjadi moda transportasi utama. Namun masih tetap memiliki keunikan tersendiri. Bagaimana tertarik untuk coba naik salah satunya? Next

ramadan

4 Hotel Semarang dengan Bathtub di Samping Jendela, Bikin Nggak Rela Alihkan Pandangan

Camping ground Nuansa Alam Citamiang

Nuansa Alam Citamiang, Camping Ground Asyik di Cisarua Bogor