3. Oradour-sur-Glane, Prancis
Oradour-sur-Glane adalah desa kecil yang menjadi saksi bisu tragedi pembantaian warga sipil Prancis pada masa Perang Dunia II. Tragedi tersebut terjadi pada sore hari di tanggal 10 Juni 1944 saat tentara Nazi, Jerman datang dan ke sana dan membunuh tak kurang dari 642 warga dengan cara yang keji. Ada yang dibakar hidup-hidup ada pula yang dimasukkan ke dalam gudang dan ditembak secara membabi buta. Bahkan wanita dan anak-anak dibunuh dengan cara memasukannya ke dalam gereja dan diledakkan.
Baca juga : Yuk Berkunjung ke Minimalism Exhibition di Singapura! Pecinta Serba Minimalis Dijamin Bahagia
Setelah perang berakhir, dibangun kembali desa Oradour-sur-Glane yang baru dengan menempati lahan yang berada di dekat desa yang lama. Presiden Prancis saat itu memerintahkan agar situ dari Oradour-sur-Glane yang lama untuk tidak dihancurkan sebagai bentuk penghormatan atas warga sipil yang menjadi korban pembantaian. Akhirnya kota tersebut dibiarkan utuh sebagaimana mestinya termasuk reruntuhan bangunan yang tidak dirapikan. Semuanya meninggalkan kesan mistis terlebih dengan sejarah kelam yang menaunginya. Next