Banyak usaha yang dilakukan pemerintah kota di seluruh dunia untuk menghasilkan udara yang segar guna menjadi tujuan wisata yang ramah lingkungan bagi para turis. Mulai dari pembangunan jalur bersepeda yang yang sekelilingnya dipenuhi pepohonan hingga pembuatan perkebunan yang dapat menyaring udara agar tetap bersih. Usaha mereka patut diacungi jempol karena tidak saja membantu planet ini namun juga menguntungkan bagi warga di sana.
Baca juga : Menikmati Perkebunan dan Lanskap Alam di Puncak Brakseng Cangar Kota Batu
Menurut Siemens Green City Index didapatkanlah peringkat kota-kota di dunia yang paling ramah lingkungan. Penilaian ini diambil dari mengukur nilai emisi gas karbon dioksida, pilihan transportasi, ketersediaan air dan pengelolaan limbah, serta tata kelola lingkungan secara menyeluruh. Berikut kelima kota paling ramah lingkungan di dunia.
1. Vancouver, British Columbia – Kanada
Vancouver yang merupakan sebuah kota di provinsi British Columbia, Kanada telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas karbon hingga 33% pada tahun 2020. Hal tersebut bukan sekedar rencana yang tanpa realisasi, nyatanya dibanding kota-kota lainnya Vancouver telah mencetak kualitas udara yang baik.
Kota ini juga sangat getol mempromosikan energi hijau dan penggunaan tenaga air yang dapat diperbarui. Komitmen tersebut tidak mengejutkan warga Lorne Craig yang telah pindah ke kota Vancouver dari Calgary pada tahun 1985. Bahkan dalam blog peduli lingkungan menyebutkan bahwa Vancouver telah menjadi rumah bagi budaya ramah lingkungan sejak tahun 1960-an dan dipercaya lahirnya Greenpeace juga berasal dari kota tersebut. Benar-benar usaha yang luar biasa bukan?
2. Curitiba – Brasil
Dari semua kota di Amerika Selatan hanya Curitiba yang memiliki skor di atas rata-rata dalam peringkat hijau atau ramah lingkungan. Skor ini berdasarkan data dari Siemens Green City Index. Komitmen ini telah dimulai pada tahun 1980-an dimana kota tersebut mengembangkan program daur ulang terkemuka di dunia. Meski Brasil juga dikenal sebagai negara kumuh namun kota-kota di sebelah selatan terkenal dengan usahanya mempromosikan daerah yang memiliki lingkungan bersih.
Satu hal yang membedakan Curitiba dengan kota-kota lain yaitu pemanfaatan alat transportasi umum secara massal dan membatasi penggunaan kendaraan pribadi membuat kualitas udara di sana berada dalam ranking teratas. Selain hal tersebut di kota itu juga tengah digalakkan model pertanian organik serta pembangunan taman-taman kota yang dapat menyaring udara.
3. Copenhagen – Denmark
Copenhagen menjadi kota paling hijau di Eropa diantara kota-kota Skandinavia yang lainnya meski peringkat tersebut dibuntuti secara ketat oleh Oslo dan Stockholm. Berkat konsistensinya dalam mengkampanyekan penggunaan transportasi umum serta membiasakan warganya menggunakan sepeda dalam bepergian inilah ibukota Denmark tersebut menjadi yang terdepan dalam menjadikan kotanya paling ramah lingkungan.
Saat ini Copenhagen memiliki emisi CO2 yang sangat rendah dibanding kota-kota lain seukurannya. Karena komitmennya ini pemerintah kota juga telah membangun The Green Path atau sebuah jalur khusus bagi pengendara sepeda untuk melewati kota dengan mudah dalam pemandanga yang indah. Di sana juga mudah sekali menemukan ruang terbuka hijau dengan taman-taman yang asri. Kapan ya Jakarta bisa seperti ini?
4. San Francisco – Amerika
Jika di Amerika Selatan dikuasai Curitiba sebagai kota paling hijau, maka dibelahan Amerika yang sebaliknya status kota paling hijau dipegang oleh San Francisco. Kota ini memiliki sejarah panjang dalam hal kesadaran lingkungan simulai sejak berdirinya kelompok peduli lingkungan Sierra Club di abad ke-19. Kini kota yang termasuk dalam negara bagian California tersebut memiliki tingkat 77% pemanfaatan sampah daur ulang. Ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Tidak hanya pemerintahnya saja yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan namun semua warga kota juga sangat mendukung, buktinya banyak warga yang peduli dimana produk makanan yang mereka konsumsi diproduksi dan mereka juga berusaha untuk makan makanan yang diproduksi di dekat pemukiman mereka sendiri.
Tak hanya itu saja, layaknya kota-kota yang ramah lingkungan kebiasaan warga di kota ini untuk menggunakan transportasi umum atau bersepeda juga memiliki peran penting dalam menjadikan kotanya paling hijau di dunia. Gaya hidup yang seperti inilah yang sangat jarang dimiliki kota-kota besar lainnya termasuk Jakarta.
5. Cape Town – Afrika Selatan
Mungkin saja status ini sangat mengagetkan terlebih kota yang mendapat peringkat kota paling hijau ini berada di benua hitam. Namun ini adalah fakta di mana Cape Town di Afrika Selatan telah melakukan beberapa langkah besar terhadap lingkungan tandus Afrika. Beberapa diantaranya dengan mendorong konservasi energi yang lebih efisien yaitu dengan cara menggunakan sumber daya terbarukan.
Dimulai pada tahun 2008 dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga angin yang diharapkan dapat menyumbang energi sebesar 10%. Rencana tersebut diharapkan dapat mereka capai pada tahun 2020 mendatang. Kota ini juga menjadi satu-satunya kota di Afrika yang terbebas dai krisis listrik. Yang membuat kita salut adalah warganya yang tidak pernah takut akan terik matahari dan tetap memilih bersepeda dalam melakukan aktivitas di luar ruangan.