Perjalanan panjang berjam-jam di atas pesawat, tentu kenyamanan menjadi faktor yang perlu dipastikan. Kalau untuk penerbangan jarak dekat, menggunakan kursi ekonomi yang sempit pun tidak masalah. Namun kalau soal makanan, tetap harus diperhatikan. Sayangnya, terkadang kuliner yang disediakan pihak maskapai tidak ada yang enak. Dilansir dari DailyMail, Koki Gordon Ramsay membocorkan hal-hal yang membuatmu berpikir ulang untuk memesannya.
Baca juga : Resto ala Timur Tengah Di Kota Besar Indonesia, Mau Coba yang Mana Dulu?
Hanya Dipanaskan
Seluruh makanan yang ada di atas pesawat dimasak sebelumnya dan dipanaskan kembali saat akan disuguhkan. Entah duduk di kabin VIP atau yang biasa, sajiannya berasal dari tempat yang sama, yaitu dapur industri bandara.
Jangan Percaya Kata “Segar” dalam Menu
Jangan percaya dengan iming-iming kata ‘segar’ dalam menu. Ikan bakar atau buah untuk salad, bisa jadi sudah berada di dalam pesawat sejak 72 jam yang sebelumnya. Peter Jones, pensiunan profesor katering perjalanan dari universitas Surrey menyatakan, “Ini bisa disimpan di ruangan dingin selama lima hari dan di bawah standar kebersihan makanan yang diakui secara internasional.”
Terasa Seperti Plastik
Prof Charles Spence, seorang psikolog Universitas Oxford dan penulis Gastrophysics: The New Science Of Eating, mengatakan: “Kami telah menunjukkan bahwa jika anda memiliki alat makan berat, maka penilaian terhadap makanan juga tinggi.” Peralatan makan dari plastik terbukti akan menurunkan selera makan sebanyak 10%.
Selalu Pilih Makanan Rebus
Hindari makanan pasta, mie, atau nasi. Jenis kudapan ini tak tahan jika dipanaskan kembali. Semuanya akan terlihat bengkak dan tidak menarik. Agar lebih aman, pilih makanan kering atau rebusan seperti sop-sopan yang masih enak ketika dipanaskan.
Bawa Garam dan Lada Sendiri
Menurut penelitian, berada di ketinggian ternyata mempengaruhi indra perasa kita. Makanan yang dimasak sempurna pun akan terasa biasa saja karena kondisi ini. Hanya rasa pedas yang tidak terpengaruh. Maka dari itu, membawa garam dan lada sendiri bisa memperbaiki cita rasa makananmu.
Wine dan Makan Malam adalah Ide yang Buruk
Kebisingan mesin pesawat membuat lidah tidak bisa merasakan manis dan asin secara sempurna. Namun, bisa lebih sensitif saat menyantap makanan dengan rasa gurih. Salah satu saran yang diberikan adalah mendengarkan lagu pelan untuk mengurangi efek suara bising.
Minum di Awal Penerbangan
Bahkan Indera perasa bisa tak berfungsi di setengah perjalanan. Apapun nama minumannya, lebih baik dihabiskan saat awal penerbangan sebelum lidah mengering dan tidak bisa merasakan apapun. Soda pun akan terasa aneh, lho.
Selalu Bersihkan Meja Lipat
Keracunan di pesawat memang jarang terjadi. Namun, untuk menghindarinya, ada baiknya selalu sedia cairan antibakteri untuk membersihkan meja lipat di depanmu yang akan kamu gunakan sebagai nampan makanan. Beberapa penumpang muntah saat mabuk udara, bahkan ada ibu yang mengganti popok anaknya menggunakan sandaran meja tersebut.
Merasa Bengkak
Berada di ruang dengan tekanan rendah dapat membuat tubuh terasa bengkak. Kaki, badan organ di dalam tubuh, seperti usus akan terasa membesar. Para ahli gizi menyarankan untuk menyajikan makanan yang membutuhkan sedikit oksigen ketika dicerna, seperti kentang untuk karbohidrat. Sayangnya, maskapai tak mengambil pusing saran ini.
Wah, jadi pikir ulang ya kalau mau memesan makanan saat terbang dengan pesawat. Mahal sih sudah pasti, tapi rasanya? Lebih baik membawa bekal seperti coklat atau sandwich agar tak kelaparan dalam perjalanan. Pintar-pintarlah memilih dan hindari maskapai dengan pelayanan buruk, agar penerbanganmu lancar dan aman. Next