in , , ,

Menanti Kesempurnaan Masjid Al Jabbar Bandung, Masjid Terapung Yang Menawan

Bandung merupakan kota dengan sejuta wisata baik wisata alam maupun buatan manusia bertebaran diberbagai titik. Banyak sekali bangunan bangunan yang menjadi titik destinasi masyarakat luar kota Bandung ingin sekali menyaksikan arsitektur dari bangunan itu sendiri. Salah satunya adalah Masjid Al Jbbar Bandung.

Baca juga : Pantai Tapak Kera, Surga Kecil Tersembunyi di Tanah Lampung

Masji Al Jabbar Bandung menjadi salah satu masjid terapung di Jawa Barat. Foto via nias-bangkit.com

Dari kejauhan, Masjid Al Jabbar Bandung nampak mengapung di atas air. Namun, saat melihat lebih dekat, masjid ini sebenarnya tak mengapung. Tempat ibadah ini tepat berada di tengah-tengah danau sehingga terkesan mengapung di air. Alhasil, Masjid Al Jabbar sering disebut juga dengan Masjid Terapung Gedebage.

Masjid yang terletak di kelurahan Cimenerang, kecamatan Gedebage, kota Bandung ini punya desain yang unik. Tanpa kubah, masjid ini memiliki ornamen atap tumpuk berbentuk kerucut. Nantinya, masjid ini akan dilengkapi kaca berwarna-warni. Meski pembangunannya belum rampung, namun kemegahan bangunan ini langsung nampak dari luar. Bentuknya yang berbeda dari masjid pada umumnya membuat tempat ibadah ini sering dikunjungi para wisatawan.

Tampilan masjid Al Jabbar Bandung yang seperti terapung di atas danau. Foto via terasjabbar.co

Masjid yang merupakan inisiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Propinsi Jawa Barat tersebut arsitekturnya dikerjakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 2015 lalu, kala dirinya masih menjabat sebagai Walikota Bandung.

Berdiri di atas lahan seluas 25,99 hektare di atas Danau Gede Bage, Masjid terapung ini akan memiliki daya tampung mencapai 33.000 jemaah. Besarnya kapasitas didukung oleh ruang salat lantai 1 yang mampu menampung 9.822 jemaah, ruang salat lantai mezzanine sebanyak 3.188 jemaah, Ruang Selasar mampu menampung 3.627 jemaah, dan Plaza mampu menampung 16.637 jemaah.

Lantai pertama akan dibangun museum sejarah nabi. Lalu, lantai dua dan tiga menjadi tempat ibadah yang dapat menampung jemaah. Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas untuk menginap, pelatihan, perpustakaan, pertemuan dan seminar. Adanya museum di masjid adalah implementasi dari sebuah masjid modern yang multifungsi. Sebagai tempat ibadah dan juga sarana edukasi.

Arsitek bangunan didominasi dengan kaca untuk menutup atap masjid. Foto via cintamasjid14.blogspot.com

Masjid rancangan Ridwan Kamil ini terasa sejuk dengan tumbuhan hijau di sekitarnya. Berpadu dengan atap masjid yang cantik. Enggak heran, jika masjid ini berhasil menjadi daya tarik masyarakat. Kelak, Masjid Agung Al-Jabbar nantinya akan menjadi ikon baru dan pusat wisata religi di Kota Kembang. Peletakkan batu pertama masjid megah ini dilakukan pada 29 Desember 2017. Terhitung 5 tahun, proses pembangunannya masih berlangsung hingga kini. Pembangunan masjid terapung ini menjadi salah satu proyek yang dinanti masyarakat. Next

ramadan

Tips Hemat Staycation DiHotel, Anti Kantong Kosong

Curug Balong Indah Bogor, Nikmatnya Kolam Air Alami yang Menyegarkan