Minuman aneh di Asia berikut ini bisa bikin Teman Traveler tercengang. Pasalnya, ada yang terbuat dari campuran kotoran panda hingga kotoran manusia. Penasaran seperti apa lengkapnya? Simak uraian berikut ini yuk!
Baca juga : Kuliner Kalimantan Utara, Cicip saat Jelajah ke Berbagai Wisatanya
Teh Hijau dengan Kotoran Panda, China
Selama ini teh hijau terkenal dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Tetapi bagaimana jika teh hijau yang dikonsumsi dicampur dengan kotoran panda? Minuman aneh di Asia ini merupakan ciptaan salah satu dosen di Universitas Sinchuan bernama An Yashi. Minuman hasil racikannya ini dikabarkan sama-sama menghasilkan antioksidan tinggi.
Dilansir dari SBC melalui Nulis, kotoran panda punya kandungan vitamin dan mineral yang baik dari bambu; sebagai makanan utama panda. Campuran antara teh hijau dan kotoran hewan tersebut dikatakan dapat mencegah kanker. Ia bahkan menjadi salah satu obat yang dipercaya paling ampuh oleh masyarakat Tiongkok. Harganya? Sekitar Rp853 juta/16 ons.
Arak dari Kotoran Manusia, Korea Selatan
Sebuah arak biasanya dibuat dari fermentasi buah seperti anggur, apel atau berry. Namun, di Korea Selatan, ada arak yang tidak biasa sebab dibuat dari kotoran manusia. Tepatnya kotoran anak-anak usia 4-7 tahun. Namanya adalah Ttongsul atau Ddongsul. Sesuai namanya, minuman arak ini memang berarti arak tinja.
Minuman aneh ini cukup langka, bahkan di negara asalnya. Dituturkan Dr. Lee Chang Soo berdasarkan liputan Vice Japan, ada dua cara membuat arak aneh ini. Pertama menampung kotoran dalam pispot lalu diisi dengan alkohol dari fermentasi gandum kemudian diendapkan selama berbulan-bulan.
Cara kedua adalah langsung mencampur keduanya dan difermentasikan selama beberapa hari saja. Arak ini dipercaya dapat menyembuhkan banyak penyakit serta membantu penyembuhan patah tulang. Menariknya, arak ini justru tidak memiliki bau sama sekali, lho!
Biji Kopi dari Saluran Pembuangan Luwak
Kopi Luwak termasuk dalam minuman yang cukup aneh di Asia. Bagaimana tidak sebab biji kopi yang digunakan merupakan hasil dari saluran pembuangan luwak. Menurut sejarah, Kopi Luwak sudah ada sejak zaman Belanda. Disebutkan bahwa pada masa itu, Belanda melarang pribumi untuk memetik kopi untuk dikonsumsi.
Hingga suatu hari, seorang pekerja menemukan biji kopi utuh yang berasal dari kotoran luwak. Biji itulah yang kemudian diolah. Sampai sekarang, Kopi Luwak masih banyak dikonsumsi. Meski kontroversi, kopi ini cukup digemari.
Biji Kopi dari Saluran Pembuangan Gajah
Setelah kopi dari saluran pembuangan luwak bikin heboh karena harganya, kini ada lagi kopi termahal di dunia yang dijamin bikin Teman Traveler tercengang. Ia adalah Black Ivory atau kopi yang dihasilkan dari saluran pembuangan gajah. Harganya? Sekitar Rp14 juta/Kg.
Lupakan soal harga yang fantastis, dan mari sama-sama menyimak bagaimana proses kopi ini dibuat. Sesuai bayangan Teman Traveler, proses pemilihan biji kopi dimulai langsung dengan cara ‘mengacak-acak’ kotoran gajah yang besar, berserat serta menggumpal. Setelah terpisah dari kotoran, biji kopi kemudian diproses lebih lanjut.
Black Ivory pertama kali ditemukan di Thailand oleh seorang pria berkebangsaan Kanada. Meski terkesan menjijikan, kopi unik ini dinilai punya rasa yang mantap. Ia tidak begitu pahit dan cukup ringan serta memiliki aroma yang khas. Bagaimana? Tertarik mencoba salah satu dari minuman aneh di Asia? Next