Mengulik kisah misteri tentang kota yang hilang atau Atlantis memang tidak ada habisnya. Banyak misteri yang hingga kini belum terpecahkan. Seperti Monumen Yonaguni di Jepang yang membuat banyak ilmuwan penasaran.
Baca juga : Fremantle Market, Pasar Favorit Turis di Australia Barat yang Bikin Betah
Penemuan monumen ini di bawah laut Pulau Yonaguni membuat banyak orang menduga ini adalah berasal dari Atlantis, kota yang hilang. Lalu, bagaimana sih penemuan dan penampakan monumen satu ini? Simak ulasan berikut.
Penemuan anak tangga di bawah laut Pulau Yonaguni
Pulau Yonaguni terletak di paling barat Jepang. Tepatnya di 108 kilometer dari Pantai Timur Taiwan, antara laut China Timur dan Samudera Pasifik. Yonaguni berada di bawah administrasi kota madya Yonaguni, Distrik Yaeyama, Prefektur Okinawa. Yonaguni memiliki sebutan Atlantis Jepang karena sebuah penemuan mengejutkan di bawah lautnya. Pada kedalaman 25 meter di bawah permukaan laut, telah ditemukan sebuah anak tangga berbentuk piramida.
Pemenuan tersebut pertama kali diketahui pada tahun 1986 oleh operator tur selam bernama Kihachiro Aratake. Penemuan tersebut juga disebut dengan Monumen Yonagani. Hingga kini, monumen ini masih banyak ditelliti oleh para ilmuwan. Salah satunya Masaaki Kimura, seorang ahli geologi kelautan dari Universitas Ryukyus di Jepang. Masaaki telah menyelam lebih dari 100 kali dan menyakini bahwa reruntuhan yang ditemukan tersebut merupakan sisa-sisa kota yang tenggelam akibat gempa bumi.
Struktur monumen yang dipercaya terbentuk ribuan tahun lalu
Peneliti juga menyebuutkan bahwa piramida yang ditemukan di bawah laut Yonaguni tersebut memiliki struktur monolitik dan tampak rumit. Formasi batu persegi berukuran 100 x 60 meter dengan tinggi sekitar 25 meter. Serta diperkirakan terbentuk ribuan tahun lalu. Walaupun diduga dibuat oleh manusia, namun ribuan tahun lalu manusia dipercaya belum memiliki sarana untuk membangun struktur seperti itu.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa menumen tersebut merupakan sisa dari peradaban pasifik dan dibangun pada masa Jomon yang merupakan masa prasejarah di Jepang. Ialah penduduk awal yang mendiami pulau ini pada awal tahun 12.000 sebelum masehi. Sumber lain juga mengatakan bahwa bangunan ini terbentuk secara ilmiah. Hal itu dianalisis dari bentuk monumen yang memiliki tepian jelas dan permukaan datar. Dalam struktur seperti ini, ribuan kolom basal yang saling terkait dibentuk oleh letusan gunung berapi jutaan tahun lalu.
Monumen Yonaguni di Jepang jadi destinasi wisata khusus penyelam mahir
Banyak orang yang penasaran dengan penemuan ini dan ingin melihatnya secara langsung. Hal ini membuat operator selam menawarkan tur setengah hari dan sehari penuh, lengkap dengan sewa peralatan, kapal ke lokasi dan pemandu berpengalaman. Namun, perlu diketahui untuk menyelam ke Monumen Yonaguni di Jepang hanya diperbolehkan bagi penyelam yang sudah mahir saja. Hal ini dikarenakan di sekitar tempat tersebut memiliki ombak besar dan arus kuat.
Pada saat menyelam ke Monumen Yonaguni, kamu tidak akan melihat terumbu karang yang indah layaknya pemandangan bawah laut pada umumnya. Namun, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan bangunan kuno di permukaan laut dengan ukuran 50 meter x 20 meter. Bangunan ini memiliki bentuk berundak mirip seperti piramida.
Apakah bangunan tersebut merupakan Atlantis yang hilang? Hingga kini hal itu masih diselidiki. Namun, Monumen Yonaguni sudah mendapatkan julukan Atlantis Jepang karena kemisteriusan penemuan bawah lautnya. Apakah Teman Traveler penasaran juga? Coba kamu agendakan untuk menyelam dan melihat penemuan ini secara langsung. Next