Museum bertema anggota tubuh cukup banyak ditemui, seperti anatomi maupun tengkorak. Namun pernah terpikir akan ada tempat yang didedikasikan untuk organ kelamin perempuan? Jangan kaget! Museum Vagina pertama di dunia akan segera dibuka. Penasaran seperti apa penampakan museum unik ini? Simak ulasan berikut.
Baca juga : Asuransi Perjalanan, Apa Saja Jenis dan Persyaratannya?
Pertama di Dunia
Museum unik ini pertama kali meluncurkan pop-up project pada Maret 2017. Lokasi mereka pun berpindah-pindah mengikuti kebutuhan pameran. Setelah melalui beberapa proses, akhirnya diputuskan untuk membangun museum permanen.
Tempat ini dirasa perlu didirikan demi menghilangkan stigma masyarakat umum tentang organ kelamin perempuan, edukasi ginekologi, dan hal lain yang masih berkaitan. Museum Vagina rencananya akan dibuka di Camden Market pada November 2019.
Camden Market sendiri merupakan kawasan perbelanjaan di Camden Town, sekitar 20 menit berkendara dari pusat Kota London, Inggris. Dikenal sebagai kawasan ramai pengunjung, diharapkan museum tersebut nantinya dikenal juga.
Semua Hal Tentang Alat Kelamin Perempuan
Pengunjung nantinya dapat menjalankan beragam aktivitas. Melihat karya seni berbentuk vagina mulai dari rajutan, lukisan, dan patung. Bisa juga ikut program edukasi tentang ginekologi maupun hal-hal yang berhubungan dengan perempuan. Kegiatan yang cukup menarik, bukan?
Setelah itu istirahat di kafe yang menyediakan vulva cupcakes dan vagacchinos yaitu kopi dengan foam bentuk bibir vagina. Jangan lupa bawa pulang suvenir dari ghift shopnya. Kalaupun tidak untuk diberikan pada orang lain, disimpan saja sebagai pajangan di rumah.
‘Menyaingi’ Museum Penis
Sebenarnya ada museum dengan tema berbau seksual maupun alat kelamin pria. Salah satu yang cukup populer adalah Icelandic Phallological Museum alias Penis Museum. Namun ia mempunyai konsep berbeda dengan Museum Vagina.
Penis Museum lebih menampilkan penis beragam binatang mulai dari tikus sampai paus biru. Bahkan ada juga alat kelamin dari tokoh dongeng seperti ogre dan elf. Tentunya yang terakhir itu berasal dari fantasi sang seniman.
Open Donation Demi Mewujudkan Museum Vagina
Konsep Museum Vagina memang sudah selesai dibuat, namun ia sedang dalam tahap pengumpulan dana. Pembangunan tempat ini membutuhkan biaya kurang lebih 300 ribuan pounsterling atau sekitar Rp5,6 miliar. Demi mewujudkannya, Museum Vagina pun melakukan open donation yang dapat diakses di situs resminya.
Itulah gambaran Museum Vagina yang konon ‘menyaingi’ Penis Museum. Wisata yang memang tidak biasa, bukan? Bagaimana menurut Teman Traveler? Akankah datang ke sana nantinya? Next