Pulau Nias merupakan salah satu pulau besar yang masuk wilayah Sumatra Utara sebelah barat dengan jumlah penduduk lebih dari 130.000 jiwa. Tak hanya wisata budaya saja yang terkenal dengan Fahombonya. Budaya lompat batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa sudah pantas dianggap dewasa. Namun Pulau Nias menyimpan sejuta wisata alam tersembunyi yang patut diekplore. Bicara mengenai keindahan alam, maka pulau ini memiliki berbagai destinasi wisata alam yang sayang banget buat dilewatkan.
Baca juga : 10 Foto Watu Mabur Bantul, Perpaduan Serasi Antara Alam dan Spot Kekinian
Salah satunya adalah pantai Tureloto, salah satu pantai di pulau Nias yang langsung berhadapan dengan samudera hindia yang terkenal dengan ombaknya yang dahsyat. Namun pantai ini tergolong berombak landai. Gugusan karang menyerupai benteng tepat berada didepan pesisir pantai Tureloto berguna sebagai pemecah ombak. Sisi lain, keindahan pasir putih dan bersihnya menjadi andalan utama pantai ini.
Kala itu pantai ini seperti sebuah pantai yang biasa ditemui, dengan pasir pantai yang landai melimpah dibibir pantai. Namun setelah peristiwa gempa bumi akhir 2004menjadikan wajah pantai ini menjadi hamparan karang diantara putihnya pasir pantai menambah keeksotisan pantai.
Pantai ini tak hanya menyajikan bebatuan karang yang indah dan putihnya pasir pantai, namun juga air laut yang tidak biasa seperti di Laut Mati. Itu disebabkan batuan karang di Pantai Tureloto membentengi pantai dari ombak sehingga air laut terperangkap di bibir pantai. Hal ini menyebabkan Pantai Tureloto memiliki kadar garam tinggi seperti Laut Mati, Yordania. Saat Anda berenang di pantai ini akan mudah terapung. Karena kandungan garam yang cukup tinggi membuat badan manusia lebih ringan apabila berada didalam air.
Waktu yang tepat berkunjung di pantai ini adalah siang hari, karena keindahan warna perpaduan warna biru laut yang biru dan pasir putih halus yang berkilauan menjadi perpaduan indah mempesona mata. Batuan karang yang terhampar dan besar memiliki bentuk unik, ada yang menyerupai bentuk otak manusia sehingga beberapa masyarakat sekitar menyebutnya dengan Batu Otak. Dengan adanya benteng batuan karang membuat pantai ini seolah seperti sebuah kolam renang alami dan bebas tanpa khawatir ombak apabila sedang berenang.
Menariknya, hampir semua wisata pantai dipulau Nias ini tergolong gratis, untuk parkir pun cuma cuma. Tak ada penjaga pantai, namun fasilitas perahu disediakan oleh warga sekitar untuk para traveler yang ingin snorkeling dan mengitari bebatuan karang. Letak pantai memang jauh dari pusat kota Gunung Sitoli, cukup 2-3 jam perjalanan menuju pantai tersebut. Next