in

8 Pasar Anti Mainstream yang Menjadi Bukti Indonesia Itu Unik Luar Dalam!

Pasar Terapung, Banjarmasin, via instagram

Indonesia itu tidak hanya unik di luar lewat keindahan alam yang luar biasa tapi juga unik di dalamnya lewat beraneka adat istiadat, budaya serta kehidupan masyarakatnya. Salah satu cara melihat keunikan negeri ini adalah dengan menjelajahi pasar-pasarnya yang ada di berbagai daerah.

Baca juga : 7 Restoran Dengan Tema Super Unik, Semuanya Ada di Bali

Belanja di supermarket dan pasar modern itu mah biasa, hampir semua negara mempunyai pasar seperti itu. Tapi kalau di Indonesia kamu bisa menemukan pasar yang melakukan kegiatan tawar menawar dengan bahasa isyarat, bahkan di salah satu kota di negeri ini ada pasar yang komoditi dagangannya bukan barang kebutuhan sehari-hari. Langsung saja kita bahas 8 pasar anti mainstream di Indonesia.

1. Pasar Beriman Tomohon, Manado – Kalau Perutmu Tidak Kuat Gak Usah Datang ke Pasar Ini!

Mendengar nama Tomohon pasti tidak asing lagi ditelinga traveler. Ini adalah salah satu daerah di Manado yang dikenal sebagai Kota Bunga yang secara rutin menyelenggarakan festival bunga paling keren di Indonesia. Namun kemolekan kota ini berbanding terbalik dengan kegiatan perdagangan di pasar tradisionalnya.

Kamu bisa menengok aktivitas warga di Pasar Beriman Tomohon mulai jam 4 dini hari dan buktikan keekstriman pasar ini. Pasar Tomohon terkenal seantero dunia dengan komoditi dagangan berupa daging hewan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya menjadi barang dagangan seperti ular piton, anjing, kera, tikus, kucing dan masih banyak lagi.

Pasar Beriman Tomohon, via instagram
Pasar Beriman Tomohon, via instagram

Pasar ini sempat menjadi sorotan organisasi pecinta binatang namun asal tahu saja pasar ini sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi satu kesatuan dari kehidupan masyarakat Tomohon. Hanya saja kalau kamu tidak biasa dengan pemandangan ekstrim ini sebaiknya lihat dulu di Youtube sebelum berkunjung langsung ke lokasi.

2. Pasar Kembang, Yogyakarta – Komoditas Dagangannya Tak Biasa

Pasar buah menjual buah, pasar sayur menjual sayur mayur, pasar hewan menjual beragam jenis binatang, pasar kembang menjual aneka jenis bunga? Hal tersebut tidak berlaku di Yogyakarta, Pasar Kembang di daerah ini mempunyai komoditi yang lain dari pada yang lain. Tidak perlu dijelaskan secara detil pasti sudah banyak traveler yang tahu mengenai pasar ini.

Pasar Kembang, Yogyakarta, via instagram
Pasar Kembang, Yogyakarta, via instagram

Pasar Kembang adalah nama daerah di Yogyakarta, traveler akan menemukan papan petunjuk arah menuju tempat ini saat berkunjung ke Malioboro karena lokasinya berada di persimpangan yang sama dengan pusat shopping di Yogya. Pasar Kembang adalah sebutan untuk daerah prostitusi di Kota Gudeg. Di dalamnya terdapat banyak motel yang menyediakan jasa plus-plus untuk traveler yang mau menikmati sisi lain kota ini. Sekarang sudah tahu kan barang yang dijual di pasar ini?

3. Pasar Terapung, Banjarmasin – Kamu Bisa Belanja di Atas Perahu

Jika umumnya pasar berada di daratan lain halnya dengan Pasar Terapung di Banjarmasin. Pasar ini menggunakan media air sebagai lokasi jual beli, caranya dengan menempatkan barang dagangan di perahu. Para pembeli pun harus naik ke perahu untuk membeli dan melakukan kegiatan tawar menawar.

Yang dijual di Pasar Terapung di Sungai Barito, Banjarmasin ini bukan hanya sayur dan buah serta kebutuhan dapur namun juga aneka kuliner termasuk soto banjar yang tersohor itu. Jadi traveler bisa tuh menikmati lezatnya soto banjar yang otentik di pasar ini. Hanya saja kalau mau menemukan pemandangan unik seperti ini traveler harus sudah datang ke Pasar Terapung pagi-pagi buta sebab pasar ini tutup pada jam 9 pagi.

Pasar Terapung, Banjarmasin, via instagram
Pasar Terapung, Banjarmasin, via instagram

Walau bukan satu-satunya di dunia karena traveler juga bisa menjumpai pasar serupa di Thailand tapi pasar ini tetap unik dan sangat langka. Hanya beberapa negara saja yang mempunyai pasar model seperti ini termasuk Indonesia salah satunya.

4. Pasar Sentral Makale, Toraja – Hanya di Sini Kamu Bisa Menemukan Babi Dijual Terang-Terangan

Umumnya di Indonesia binatang babi itu dijual secara “sembunyi-sembunyi” itupun dijual dalam bentuk daging bukan babi utuh. Tapi ada satu daerah yang mempunyai pasar yang menjual babi utuh secara terang-terangan yaitu di Toraja. Sebelumnya Travelingyuk kasih tahu jika masyarakat Toraja sangat menyakralkan binatang babi dan kerbau sehingga kegiatan jual beli dua binatang tersebut adalah hal yang lumrah terjadi.

Pasar Sentral Makale, Toraja [image source]
Pasar Sentral Makale, Toraja [image source]
Kalau di Jawa babi yang besar mungkin hanya dihargai beberapa ratus ribu hingga satu juta rupiah saja. Kalau di Toraja harga babi jumbo bisa mencapai 3-9 juta per ekor. Tempat menjual babi ini berada di Pasar Sentral Makale, tepatnya berada di blok paling belakang. di sana traveler bisa menemukan puluhan hingga ratusan babi yang siap dijual. Mungkin kamu salah satu traveler yang tidak mengonsumsi daging babi, tapi berkunjung ke pasar ini kamu bisa menemukan pemandangan yang tidak biasa yang bakal menambah wawasanmu tentang keberagaman negara tercinta ini.

5. Pasa Bolu, Toraja – Pasar Bolu yang Tidak Menjual Kue Bolu

Namanya boleh Pasar Bolu tapi jangan harap kamu bisa menemukan aneka jenis kue bolu di sana. Komoditas dagangan di pasar ini adalah binatang kerbau, seperti pasar hewan gitu lah kalau di pulau Jawa tapi yang dijual belikan khusus kerbau saja. Jika kerbau di Jawa harganya lebih murah dibanding sapi, di pasar ini kerbau-kerbau bisa dijual dengan harga ratusan hingga miliaran rupiah satu ekornya.

Warga Toraja memang menganggap kerbau dan babi sebagai hewan yang sakral yang digunakan untuk ritual keagamaan. Sehingga jangan heran jika di daerah ini harga dua jenis binatang tersebut bisa puluhan kali lipat dibanding di daerahmu. Konon menurut berita yang beredar, di pasar ini pernah terjadi transaksi jual beli kerbau dengan nominal 2 miliar rupiah per ekor lho! Pasar ini tidak setiap hari buka, sebelum mengunjunginya pastikan pada warga setempat kapan pasar kerbau terbesar di dunia tersebut buka.

6. Pasar Triwindu, Surakarta – Kolektor Barang Antik Wajib Datang ke Pasar Ini

Kota Surakarta alias Solo punya Pasar Triwindu yang sangat dicintai para kolektor benda antik dari penjuru tanah air. Pasalnya mereka bisa menemukan segala macam benda antik dengan harga yang relatif miring di pasar ini. Jika dilihat dari luar pasar ini nampak biasa saja seperti pasar-pasar lainnya tapi setelah melangkahkan kaki ke dalam, suasana jadul mulai nampak.

Pasar Triwindu, Surakarta, via instagram
Pasar Triwindu, Surakarta, via instagram

Pedagang yang ada di Pasar Triwindu terkenal ramah-ramah, tak heran banyak pemburu benda antik yang berbelanja di pasar ini. Mulai dari uang logam jadul, wayang, lampu, serta benda-benda berumur lebih tua dari kita bisa ditemukan di pasar ini. Dari pada penasaran datang saja sendiri ke lokasi, siapa tahu kamu menemukan barang antik yang bisa kamu gunakan untuk mendekorasi rumah.

7. Pasar Klithikan, Yogyakarta – Tempatnya Berburu Barang “Antik”

Kalau di Solo punya Pasar Triwindu yang menjual barang-barang antik maka di Yogya kamu bisa berkunjung ke Pasar Klithikan. Pasar ini juga menjadi tempat untuk jual beli barang antik yang otentik seperti lampu tua, cerutu, korek api, jam tua dan barang-barang lain hingga barang antik dalam tanda kutip yang asalnya dari “antah berantah.”

Pasar Klithikan, Yogyakarta, via instagram
Pasar Klithikan, Yogyakarta, via instagram

Tim Travelingyuk pernah menyambangi langsung pasar ini yang ukurannya sangat luas dan terdiri dari dua lantai. Bukan hanya barang antik yang dijual namun traveler juga bisa menemukan kios yang menjual helm second berbagai merek, onderdil motor yang dijual terpisah,dan ponsel-ponsel setengah pakai. Karena barang apa saja bisa ditemukan di pasar ini sampai-sampai Eros, seorang penggiat kemalingan helm di Yogya mengatakan “Kalau helm-mu hilang di hari Jumat, coba ke Pasar Klithikan di hari Sabtu. Kemungkinan besar kamu bisa menemukan helm-mu sudah dijual di sana.”

8. Pasar Bisu, Sumatera Barat – Saat Bahasa Verbal Tidak Berfungsi di Lokasi Perdagangan

Wajar jika kamu tidak menggunakan bahasa verbal saat belanja di toko online, nah ini pedagang dan pembeli bertemu langsung tapi tak sepatah kata pun terucap dari mulut mereka. Yang ada tangan mereka mulai aktif melakukan gerakan-gerakan semacam isyarat sebagai gantinya, padahal mereka orang normal dengan kata lain bukan orang bisu.

Pasar Bisu, Sumatera Barat [image source]
Pasar Bisu, Sumatera Barat [image source]
Selamat datang di Pasar Bisu, sesuai dengan namanya transaksi jual beli di pasar ini dilakukan dengan menggunakan bahasa insyarat. Tradisi ini disebut dengan “Marosok”, tujuannya adalah agar kesepakatan harga yang diberikan tidak diketahui oleh banyak orang. Pasar ini hanya buka setiap hari Selasa saja. Kalau mau berkunjung siap-siap pusing karena tidak tahu apa yang orang-orang bicarakan.

9. Pasar Kaget – Pasar yang Tiba-Tiba Muncul di Tempat-Tempat Tertentu

Mungkin hanya di Indonesia ada istilah pasar kaget. Pasar ini tidak memiliki tempat yang tetap untuk menjual barang dagangan dan waktunya pun biasanya cukup singkat. Pasar kaget adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kumpulan pedagang yang tiba-tiba ada di suatu tempat, bisa pusat keramaian, pinggir jalan, di depan kantor atau alun-alun kota.

Pasar Kaget, via instagram
Pasar Kaget, via instagram

Pemandangan pasar kaget yang aling sering ditemukan adalah di depan sebuah pabrik. Para pedagang akan mulai berkumpul menjelang bubaran karyawan. Waktunya pun tidak lama kadang hanya 3 jam kadang kurang dari itu. Yang dijual pun beraneka ragam seperti pasar sungguhan ada sayuran, pakaian dan benda-benda lainnya.

Itu tadi daftar pasar-pasar anti mainstream yang ada di Indonesia. Pasar mana saja yang sudah pernah kamu kunjungi? Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Umbul Ponggok? Salah, Ini Mata Air Kasumber di Subang!

Bersenang-Senang di 14 Tempat Wisata Kabupaten Subang