Kalau kamu traveler yang sering menggunakan pesawat sebagai armada transportasi, pasti tak asing dengan berbagai drama yang terjadi di bandara. Masih ingat tentang mahasiswi tingkat doktor di China yang menampar staf bandara karena ia tertinggal pesawat? Hal serupa terjadi juga di Indonesia. Seorang istri jendral menampar petugas security check bandara karena merasa dipaksa melepas jam tangannya.
Baca juga : Keseruan Keluarga Krisdayanti dan Raul Lemos Traveling di Shanghai
Sebaliknya, para penumpang yang mendapat perlakuan buruk juga tidak sedikut. Salah satunya adalah dokter yang diminta turun secara paksa karena bangkunya akan digunakan oleh pegawai maskapai yang harus terbang. Ada juga seorang ibu dan keluarga kecilnya dipermasalahkan hanya karena membawa sebuah kue ulang tahun di dalam pesawat.
Baru-baru ini, ada 9 penumpang diturunkan paksa dari pesawat karena berseru “Allahu Akbar”. Dilansir dari DailyMail, sebuah pesawat Ryan Air yang menuju Madrid dari Brussel harus mengalami keterlambatan berjam-jam karena beberapa orang.
Pesawat yang harusnya terbang jam 7 pagi itu harus membatalkan penerbangannya, membongkar semua muatan, termasuk koper dan penumpang. Hal ini dilakukan karena salah satu dari 9 penumpang Belgia tiba-tiba menyerukan kalimat ‘Allahu Akbar’ dan berteriak ada bom. Jelas saja aksi ini langsung menimbulkan panik dari seluruh kru dan awak awak pesawat.
Kejadian teror bom pada bulan Maret 2016 lalu di bandara Zaventem di Brussels menewaskan hingga 32 orang. jJelas saja masih menyisakan trauma bagi banyak orang. Termasuk para penumpang Ryan Air pagi itu. Namun, setelah diadakan pemeriksaan, tidak ditemukan apapun dan ternyata orang-orang Belgia tersebut hanya bercanda. Ini adalah perilaku iseng yang membahayakan.
Tak mau mengambil resiko, sang pilot pun menurunkan 9 penumpang tersebut sebelum akhirnya tinggal landas pada pukul 9.25 menuju ke Madrid. “Kami tidak akan mentolerir perilaku yang tidak tertib mengganggu keamanan dan kenyamanan pelanggan, awak pesawat dan pesawat terbang adalah prioritas nomor satu kami. Sekarang ini masalah (ditangani) polisi setempat.” jelas juru bicara Ryan Air.
Wah, bercanda sih boleh saja. Asal tidak merugikan orang lain, apalagi menimbulkan kepanikan banyak orang seperti yang dilakukan oleh 9 penumpang Belgia di atas. Daripada usil, mending keliling bandara keren, seperti Changi di Singapura. Setuju, kan? Next