in , , ,

Tak Bisa Sembarangan, 4 Destinasi Wisata Ini Punya Aturan Ketat untuk Turis

Empat Destinasi Wisata yang Memiliki Peraturan Ketat

Masuknya turis ke suatu wilayah memang dapat memberikan dampak positif, seperti perekonomian warga lokal yang ikut terangkat karena sektor pariwisata. Tapi di satu sisi, hal terebut juga dapat mengakibatkan dampak negatif jika pemerintah setempat tak siap untuk menghadapinya, misal kebersihan yang berkurang. Untuk menghalau hal seperti itu, beberapa destinasi yang sering menjadi tujuan wisata memberlakukan kuota untuk pengunjung, serta beberapa aturan untuk turis.

Baca juga : Festival Musik Kelas Dunia yang Jadi Magnet Bagi Wisatawan, Indonesia Juga Punya!

1. Taj Mahal

Suasana Taj Mahal saat sepi via instagram/@imikephotography

Monumen yang termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini ternyata juga memberlakukan kuota untuk wisatawan yang datang. Sebelum di batasi menjadi 40.000 wisatawan domestik, dalam akhir pekan pelancong yang datang kemari dapat mencapai angka 70.000 kepala. Dampaknya, marmer putih Taj Mahal mulai terkikis dan polusi di sekitarnya semakin meningkat.

Taj Mahal bisa mencapai 70.000 pengunjung saat musim liburan, via instagram/@ryuchan910

2. Bhutan

Bhutan memiliki peraturan yang cukup ketat untuk turis via instagram/@biancadventures

Pada tahun 2016, tercatat 176.654 turis yang datang ke negara ini. Untuk melindungi alam, budaya, dan kearifan lokal, pemerintah sengaja memberlakukan peraturan yang rumit untuk wisatawan. Untuk menjelajahi setiap distrik di Bhutan, turis harus mengantongi izin resmi dari pemerintah. Bahkan pajak yang tinggi dikenakan pada wisatawan yang datang kemari.

Untuk menjelajahi tempat-tempat seperti ini, wisatawan harus mengantongi izin resmi dari pemerintah, via instagram/@tab.raheem

3. Venesia

Lansekap Kota Venesia via instagram/@mister.chic

Setiap tahun hampir 22 juta wisatawan datang ke kota ini. Padahal populasi penduduk lokalnya hanya berjumlah sekitar 55.000 jiwa saja. Hal ini berdampak kepada biaya hidup masyarakat lokal, harga properti, hingga kelakuan buruk turis. Melihat hal ini pemerintah mulai melarang pembukaan hotel baru, kapal pesiar dengan bobot lebih dari 96.000 ton, dan pembangunan restoran cepat saji.

Larangan pemerintah terhadap hotel baru telah diberlakukan, via instagram/@aimephotos_

4. Barcelona

Dikunjungi oleh 32 juta turis di tahun 2017 via instagram/@valentinotravel

Sebanyak 32 juta turis mengunjungi Barcelona pada tahun 2017, padahal penduduk lokal kota ini hanya mencapai angka 1,6 juta jiwa. Melihat fenomena tersebut, pajak untuk turis pun dinaikkan. Pada tahun 2016 silam, pemerintah juga memberikan peringatan terhadap penginapan ilegal seperti yang banyak ditemukan pada Homeaway dan AirBnb. Tahun depan, jumlah tempat tidur yang disediakan dalam penginapan juga akan semakin dibatasi.

Pembatasan tempat tidur juga akan diberlakukan tahun depan via instagram/@nakrutka_v_instaaa

Bagaimanapun, segala sesuatu yang memiliki dampak positif juga pasti akan memiliki dampak negatif. Tergantung cara kita untuk menyikapinya. Traveling memang menjadi hal yang menyenangkan. Namun tetap jaga kebersihannya ya. Jangan ikut menjadi penyebab eksploitasi lingkungan yang disebabkan oleh wisatawan. Next

ramadan

Makan Sambil Goyang, Inilah Jajaran Kue Kekinian Milik Para Biduan Dangdut

Hotel dengan Kafe di Surabaya

Hotel dengan Kafe Keren di Surabaya, Nongkrong nggak Perlu Pindah Tempat