Kabupaten Malang tidak hanya menawan karena pemandangan alamnya yang menawan. Destinasi wisata religi juga patut didatangi yang menawarkan keindahan istimewa. Kali ini yang akan Teman Traveler ketahui lebih dari sekadar makam atau masjid bersejarah, yaitu bangunan pesantren yang megah bak istana para raja di negeri dongeng 1001 malam.
Baca juga : Little India Singapura, Pemukiman Buruh Imigran yang Jadi Kawasan Instagenic
Jika pernah nonton film Aladdin, kubah-kubah tempat ini akan mengingatkanmu pada Kota Agrabah yang indah. Sebagian wisatawan mengenalnya sebagai Pesantren Seribu Pintu disebut juga Masjid Tiban Malang. Seperti apa daya tariknya? Simak ulasan berikut ini.
Asal-Usul Masjid Seribu Pintu
Nama sebenarnya dari tempat wisata religi di Malang ini adalah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Bisa juga disebut dengan singkat sebagai Ponpes Bi Ba’a Fadlrah yang memiliki makna Laut Madu. Banyak yang bilang kalau destinasi ini adalah buatan dari Jin dan muncul secara tiba-tiba dalam waktu semalam.
Hal ini jelas dibantah oleh pihak pondok pesantren, karena faktanya pembangunan dilakukan oleh santri dan jama’ah mulai tahun 1978. Hingga bentuknya seperti sekarang, itu adalah hasil dari sang arsitektur yang mengandalkan ilham setelah Solat Istikharah yaitu Romo Kyai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Saat ini beliau sudah meninggal dan dimakamkan di area pesantren. Pengunjung yang datang juga bisa berziarah ke makam tersebut.
Bergaya Timur Tengah
Begitu masuk melewati gerbang utama menuju parkiran pun sudah nampak jelas gaya arsitektur yang diusung oleh tempat ini. Hampir semua dinding dan kubah dihiasi ukiran cantik. Mulai dari bentuk bunga-bungga hingga tulisan Bahasa Arab. Secara umum, Pesantren Seribu Pintu ini menonjolkan nunsa Timur Tengah, India, dan China. Terdapat banyak Menara yang menjulang tinggi.
Di bagian dalam pesantren ini terdapat tangga dan Lorong yang menghubungkan antar ruangan. Beberapa bagian memang mengandalkan penerangan dari lampu walaupun siang karena tidak ada cahaya matahari yang masuk. Jangan kaget jika terdapat dinding yang masih berupa tumpukan batu bata karena proses penyelesaian pembangunannya memang tidak berurutan.
Bangunan 10 Lantai Serba Ada
Saking megahnya bangunan utama pesantren terdiri dari 10 lantai. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri dari pusat perbelanjaan, tempat santri, hingga era untuk keluarga.
Di lantai pertama, Teman Traveler bisa menikmati keindahan Lorong yang berwarna emas dengan ukiran-ukiran cantic. Area ini adalah salah satu spot favorit pengunjung. Kemudian ada ruang akuarium dengan berbagai jenis ikan.
Kalau mengikuti petunjuk arah, Teman Traveler akan sampai di pusat perbelanjaan. Aneka souvenir, baju muslim, hingga makanan enak, semua tersedia dengan harga yang lumayan murah. Di bagian atap, terdapat kebun mini dengan air mancur yang berhadapan dengan kubah super besar.
Cara Menuju Pesantren Seribu Masjid
Pesantren Seribu Masjid ini sudah terkenal hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Ini terbukti dari kode wilayah yang tertera di kendaraan milik pengunjung. Tidak sedikit yang berasal dari Kalimatan dan Sumatera. Banyaknya wisatawan yang datang juga dipengaruhi akses jalan menuju lokasi yang mudah. Jika Teman Traveler berangkat dari pusat Kota Malang, bisa mengambil rute melalui Pasar Gadang.
Di perempatan besar terus lurus ke arah selatan dengan tujuan Bululawang. Pertigaan pabrik Gula Krebet, belok kiri dan ikuti jalan utama hingga sampai di Daerah Kedok. Jaraknya sekitar 10 km atau 15 menit perjalanan.
Setelah bertemu tugu dengan patung garuda, Teman Traveler harus ambil arah lurus ke Timur sejauh 2,5 km. Letak Pesantren Seribu Pintu ada di kanan jalan masuk Gang Anggur. Dari sini sudah kelihatan megahnya bangunan yang menyerupai istana.
Larangan-larangan di Masjid Tiban
Namanya juga pesantren, ada aturan-aturan yang perlu diperhatikan sebagai tamu yang berkunjung untuk menikmati karya megah yang ‘mendapat restu semesta’ itu. Beberapa aturan tertulis dengan jelas di papan informasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Pengunjung yang datang harus menggunakan pakaian yang sopan. Tidak menggunakan celana pendek atau baju yang menampakkan aurat.
- Wisatawan yang datang ke sini harus menjaga perkataan dan perilaku, tidak berbicara dengan berteriak karena bisa mengganggu kegiatan belajar para santri atau aktivitas ibadah.
- Dilarang masuk sembarangan ke ruangan tanpa memperhatikan petunjuk, karena memang tempat istirahat untuk laki-laki dan perempuan terpisah.
- Dilarang membuang sampah sembarangan dan mencorat-coret dinding.
Itulah beberapa informasi menarik tentang Masjid Tiban yang Teman Traveler perlu ketahui. Tempat ini memiliki daya tarik yang unik. Nuansanya megah, lorong-lorong berarsitektur mewah dan ruangannya tenang. Jadi kapan berkunjung ke wisata ini? Next