Hari Natal tahun 2015 jatuh pada hari Jumat, sehari sebelumnya juga bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad, dengan begitu masyarakat Indonesia dihadapkan pada hari libur yang sangat panjang. Keadaan ini tentu memberi keuntungan sendiri bagi traveler dan juga keluarga untuk pergi liburan. Otomatis obyek-obyek wisata akan dipenuhi dengan lautan manusia, bahkan destinasi seperti Punthuk Setumbu yang notabene masih agak tersembunyi sekalipun tak luput dari serbuan traveler.
Baca juga : Setelah Dibuka Selama Sebulan, Wisata Bromo Kembali Ditutup
Nama Punthuk Setumbu memang tengah menjadi perbincangan luas di kalangan traveler sejak awal tahun 2015. Tempat ini tidak lain adalah sebuah bukit setinggi 400 meter di kawasan Pegunungan Menoreh yang menghadap ke candi Borobudur dengan pemandangan matahari terbit yang indah luar biasa. Tak sedikit traveler yang menyandingkan keindahan matahari terbit disana dengan Bukit Sikunir di Dieng maupun Gunung Bromo di Jawa Timur.
Libur Natal kali ini Travelingyuk jalan-jalan ke Punthuk Setumbu dengan beberapa rekan traveler lainnya. Tujuan utamanya adalah membuktikan cerita traveler yang mengatakan sunrise di bukit tersebut sangat indah sekaligus ingin melihat seperti apa suasana disana saat musim libur panjang. Tim melakukan start dari Yogyakarta pada pukul empat pagi dengan asumsi destinasi tujuan bisa ditempuh dalam waktu satu jam.
Perjalanan pagi buta memberikan keuntungan sendiri sebab jalan-jalan masih sepi sehingga berkendara bisa lebih cepat tanpa terjebak macet. Tapi kami kaget saat tiba di lokasi, seluruh ruang parkir telah terisi penuh oleh kendaraan traveler. Ternyata menurut kru Punthuk Setumbu, para traveler telah datang sejak pukul empat pagi.
Kami sedikit kecewa karena terlambat datang dan matahari sudah terbit. Namun setelah bertanya dengan para pengunjung yang datang lebih awal ternyata mereka pun juga kecewa sebab cuaca pada hari itu sedang mendung sehingga matahari tidak nampak. Namun banyak traveler yang tetap mengabadikan pemandangan candi Borobudur yang nampak anggun diselimuti kabut.
Yang paling bikin heran adalah jumlah pengunjung pada saat itu. Entah berapa banyak manusia yang datang ke bukit yang luasnya tidak seberapa. Demi melihat matahari terbit mereka rela berdesak-desakan. Tak hanya wisatawan lokal namun sepanjang pengamatan Travelingyuk tidak sedikit bule yang juga berada di Punthuk Setumbu pagi itu.
Ternyata setelah melakukan wawancara dengan petugas wisata, waktu terbaik untuk menangkap sunrise Punthuk Setumbu adalah pada bulan-bulan Juni hingga Agustus atau pada waktu musim kemarau. Saat itu cuaca cerah sehingga golden sunrise akan terlihat dengan jelas. Namun jika mau mendapatkan pemandangan Borobudur yang berselimut kabut, traveler bisa datang kapan saja. Next