in

Buset, Di Sumba Kamu Bisa Menemukan Rumah Adat Dengan Atap Setinggi Pohon Kelapa!

Rumah Adat di Kampung Ratenggaro [image source]

Selain menikmati keindahan alamnya, saat berlibur ke Sumba mampirlah ke Kampung Adat Sumba bernama Ratenggaro. Ada yang unik di kampung ini yang mana terdapat deretan rumah adat yang memiliki atap setinggi puluhan meter, sama dengan tinggi pohon kelapa!

Baca juga : Romantisme Momen Sunset di Waduk Cengklik yang Menawan

Dilansir Travelingyuk dari situs resmi Wisata NTT, Ratenggaro adalah salah satu kampung adat di Pulau Sumba. Dibanding kampung adat lainnya, Ratenggaro memiliki keunikan yang terletak pada rumah adatnya. Rumah adat atau yang disebut dengan Uma Kelada ini memiliki atap berupa menara yang menjulang ke langit setinggi 15 meter.

Rumah Adat di Kampung Ratenggaro [image source]
Rumah Adat di Kampung Ratenggaro [image source]
Bentuk rumah adat ini sama dengan rumah adat di kampung lain hanya saja tinggi atapnya yang berbeda. Kebanyakan rumah adat di kampung lain hanya setinggi 8 meter saja namun di kampung Ratenggaro tingginya hampir dua kali lipat.

Menurut penduduk setempat, tingginya menara atap rumah tersebut memiliki filosofi tersendiri. Menara yang tinggi melambangkan keterarahan kepada Sang Pencipta dan bukan pembeda status sosial. Uniknya rumah-rumah tersebut dibangun dengan cara gotong royong oleh penduduk Ratenggaro selama 3 bulan dengan melalui berbagai tahap termasuk upacara adat.

Rumah Adat ini memiliki atap setinggi 15 meter yang terlihat dari tengah Samudera Hindia [image source]
Rumah Adat ini memiliki atap setinggi 15 meter yang terlihat dari tengah Samudera Hindia [image source]
Nama Ratenggaro memiliki arti Kubur Garo. Kampung adat di pesisir Samudera Hindia ini mulai terkenal karena ditemukannya 304 buah situs kubur batu dengan 3 diantaranya berbentuk unik dan ditemukan persis di pinggir pantai. Saat ini kampung Ratenggaro juga sering menjadi tujuan singgah kapal pesiar. Mungkin wisatawan ini penasaran melihat bangunan unik dari atas kapal.

Sayang, belum ada akomodasi di sekitar desa adat ini. Setiap traveler harus menginap di Kota Tambolaka yang berjarak 56 kilometer dari lokasi. Berita baiknya, akses menuju ke desa adat ini sudah beraspal mulus. Perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam saja dari Tambolaka. Tunggu apa lagi, liburan ke Sumbawa yuk! Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Konon Lubang di Islandia Ini Sebagai Penghubung Dunia dan Neraka

5 Negara Yang Memiliki Tempat-Tempat Paling Angker di Dunia