in , ,

Sate Kere Mbah Mardi, Sang Legendaris Sepanjang Masa

Nah siapa yang tidak mendambakan kembali ke tanah Jogja? Banyak sekali wisatawan yang tidak merasa bosan ketika kembali berlibur ke Yogyakarta. Daerah yang terkenal dengan budaya yang kental serta bentang alam yang indah membuat kota ini selalu dibanjiri banyak wisatawan. Tak hanya itu, sambian wisata kuliner menjadikan Jogja sebagai gudang kuliner nusantara. Salah satunya adalah sate Kere Mbah Mardi yang legendaris sepanjang masa.

Baca juga : Let’s Go Gelato Surabaya, Kombinasi Manis Cantik yang Jadi Idola

Sate kere Mbah Mardi yang Legendaris. Foto via kompas.id

Sate Kere Mbah Mardi juga dilengkapi dengan berbagai pilihan menu yang begitu populer dikalangan pecinta kuliner. Keunikan dapat kamu ketahui dari segi penyajian dan racikan bumbu yang membuat cita rasa sungguh khas. Sate yang didirikan mulai dari tahun 1980 ini memiliki sejarah yang sangat perjuangan. Dimulai dari jualan es keliling dengan gerobak dorong hingga belajar berjualan sate pada akhirnya Mbah Mardi bisa membuka warung sendiri dengan sang istri didaerah Godean Sleman.

Warung sate dan sayur kupat mbah Mardi. Foto via sangpetualang.com

Sebutan sate kere ini sebenarnya berasal dari Solo. Kata kere ini diambil dari bahasa Jawa yang berarti miskin. Karena tak semua sate dianggap mewah atau hanya kalangan tertentu yang dapat menikamti sate. Namun berkat nama sate kere, kini semua kalangan dapat menikmati cita rasa sate. Setelah beliau meninggal di tahun 2001, usaha sate legendaris ini terus dikembangkan dan dikelola oleh ketiga anaknya. Hingga kini total ada 9 orang yang membantu mengurusi usaha sate ini, antara lain 6 orang bekerja di warung sedangkan 3 orang membantu di rumah.

Sate menumpuk untuk stok pengunjung. Foto via sangpetualang.com

Yang jelas sate Mbah Mardi ini berbeda dengan sate pada umumnya. Sate kere ini pada dasarnya merupakan sate yang menggunakan tempe gembus. Tempe gembus ini terbuat dari bahan dasar ampas tahu. Terdapat pula sate kere yang menggunakan daging sampai organ dalam sapi. Akan tetapi, di warung Sate Kere Mbah Mardi tidak menggunakan tempe gembus melainkan memakai daging dan Gajih atau lemak sapi. Julukan nama ‘kere’ pada warung sate Mbah Mardi diberikan secara langsung oleh pelanggan, terutama mahasiswa bukan dari pihak pengelola. Biasa, mahasiswa bakal memilih apapun yang paling murah.

Tempat bakar sate yang panjang di Sate Kere Mbah Mardi. Foto via wordpress.com

Harga sate Mbah Mardi ini dibanderol dengan harga Rp. 12.000 dengan paket komplit. Atau jika pengunjung ingin menambah kupat sayur, akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 6.000. Jumlah sate yang disajikan sebanyak lima tusuk terdapat 2 bagian yaitu satu potong daging dan satu potong gajih. Sate Mbah Mardi dapat kamu temukan di Jalan Godean KM 7,5, Gesikan, Sidomoyo, Sleman, Yogyakarta. Next

ramadan

Nikmati Makanan Nusantara di Omah Eyang Klaten

Kulineran dengan Suasana Khas Jawa di Warung Jawi Ndalem Sopingen Jogja