in ,

Sentral Industri Keripik Tempe Malang, Cocok Untuk Bisnis Sampingan

Mendengar kata Sanan, bukan saja tertuju pada kampung disalah satu Kelurahan kota Malang. Namun pikiran kita tentu akan tertuju pada keripik tempe. Memang warga Sanan mendedikasikan diri mereka sebagai penghasil tempe di kota Malang, bahkan pemasok tempe di kota kota besar Jawa Timur. Dan khususnya pemasok keripik tempe hingga belahan nusantara.Saat ini hampir setiap hari kampung Sanan mampu memproduksi kurang lebih 30 ton keripik tempe.

Baca juga : Biar Seperti Syahrini, Ini Kreasi Olahan Ikan Dori yang Bisa Disajikan untuk Suami saat Buka Puasa

Keripik tempe original yang gurih. foto via youtube.com

Produksi melimpah ruah ini merupakan gabungan dari beberapa RW yang menjadi penghasil utama keripik tempe di Sanan. Setidaknya terdapat lebih dari 500 pengrajin keripik tempe yang terdaftar dipaguyuban setempat. Jauh sebelum keripik tempe dikenal masyarakat luas, tempat tersebut hanyalah pengasil tempe biasa. Namun memasuki era tahun 90 an, keripik tempe mulai dikenal dan berkembang pesat hingga sekarang.

Keripik tempe Sanan saat ini memiliki banyak rasa yang bervariasi. Selain original, kita pasti menemui berbagai macam rasa yang kekinian. Mulai dari BBQ, lada hitam, jagung manis, keju, ayam bawang, pedas dan lain sebagainya. Harganya pun juga bervariasi, mulai dari Rp. 3.500 hingga Rp. 12.000 per bungkus.

Bisnis keripik tempe yang menjanjikan. Foto via jatimnow.com

Tak heran jika banyak investor atau pelaku usaha lainnya melirik peluang usaha di daerah tersebut. Bahkan, jika bisa mengolah usaha dan pemasaran dari keripik tempe tersebut, omzet dari penjualan hingga jutaan rupiah. Apalagi inovasi yang dilakukan pada packaging dan labelisasi memberikan kualitas keripik tempe lebih baik, sehingga harga jual lebih tinggi.

Variasi rasa keripik tempe yang bermacam macam. Foto via youtube.com

Hal lain yang harus diperhatikan adalah pangsa pasar ditujukan pada siapa. Pemetaan pasar sangat berpengaruh terhadap harag jual dan kualitas. Jadi pelaku usaha harus benar-benar memahami siapa pangsa pasar yang akan dituju. Selain itu juga sistem penjualan dengan model promo atau diskon. Banyak sekali konsumen memikirkan diskon ketimbang harga pas. Diskon atau potongan harga akan memberikan pola pikir konsumen lebih terdorong untuk membelinya.

Jadi kapan lagi untuk kamu yang ingin menambah penghasilan sampingan? Mulailah dengan niat dan tekat serta semangat tinggi untuk mencoba sejak dini. Next

ramadan

Belajar dengan Nyaman di Perpustakaan Universitas Indonesia

Preanger

Museum di Grand Hotel Preanger, Kaya Sejarah