Sejak tahun 2014 silam, Thailand menjadi salah satu destinasi digital nomad di kawasan Asia Tenggara. Jaringan internet yang cukup memadai, biaya hidup yang terjangkau, serta panorama alam yang memukau adalah alasan kenapa Thailand sangat digemari oleh kalangan pelancong maupun digital nomad. Namun pada tahun 2017, Negeri Gajah Putih ini meluncurkan smart visa Thailand untuk para digital nomad. Apakah itu?
Baca juga : Destinasi Pilihan Wisata Durian di Jogja dan Sekitarnya, Surganya Pecinta King of Fruit!
Berlaku dengan Jangka Waktu 4 Tahun
Smart visa Tailand merupakan sepak terjang dari negeri Gajah Putih. Hal ini dikarenakan semakin banyak digital momad yang datang dan dapat berada di Thailand lebih dari 3 bulan. Visa ini berlaku untuk pemilik bisnis pemula, investor, eksekutif berlevel tinggi, atau profesional berketerampilan tinggi lainnya. Dengan menggunakan smart visa ini, digital nomad dapat memiliki waktu untuk berada di Thailand selama 4 tahun.
Penggunaan yang Lebih Sederhana
Sebelumnya, sebagian besar digital nomad masih bekerja dengan visa turis. Keberadaan visa ini pun diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan bisnis dan mengangkat perekonomian Thailand dalam jangka panjang. Visa ini sendiri telah tersedia mulai Januari 2018. Berita baiknya, pengguna smart visa Thailand tak perlu melapor setiap 3 bulan ke kedutaan dan imigrasi. Mereka hanya memerlukan daftar ulang ke kantor imigrasi setahun sekali.
Terdapat Empat Macam Jenis Smart Visa
Smart visa ini sendiri memiliki empat jenis untuk pendatang. Smart T visa diperuntukan orang yang berprofesi sebagai pekerja sains dan teknologi dengan gaji $6.250 per bulannya. Sedangkan smart I visa diperuntukan para investor pendana perusahaan start up dengan gaji per bulan $625. Kemudian untuk posisi eksekutif seperti CEO dapat menggunakan smart E visa. Terakhir adalah smart S visa, visa ini dirancang untuk para pekerja start up yang datang ke Thailand.
Industri yang Dapat Menggunakan Visa Ini
Smart visa ini sendiri ditargetkan untuk beberapa jenis industri. Seperti industri yang bergelut di bidang otomotif, elektronik, pariwisata, pertanian, makanan, robot, logistik, penerbangan, biokimia, digital, dan kesehatan. Sedangkan untuk industri digital sendiri terdapat beberapa profesi yang diperbolehkan menggunakan smart visa ini. Seperti media kreatif, animasi, keamanan cyber, e-commerce, dan konten-konten digital.
Sebelumnya, digital nomad yang datang ke Thailand sendiri biasanya hanya membawa visa turis. Namun kebanyakan mereka di Thailand sembari menyelesaikan pekerjaannya. Menghadapi hal itu, Thailand membuat kebijiakan smart visa Thailand ini. Teman Traveler tertarik untuk menjadi digital nomad? Next