in , , ,

Tumpeng Durian Warga Wonosalam Capai 10 Meter

Nah tradisi satu ini memang sangat unik dan menggairahkan. Pasalnya Kenduren dari tumpukan buah durian ini sangat menakjubkan. Kenduren atau disebut juga Kenduri Durian Wonosalam adalah sebuah tradisi tahunan dari warga setempat 9 desa yang ada di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tradisi ini dilakukan untuk menambah rasa syukur atas melimpahnya hasil panen durian warga Kecamatan Wonosalam ini. Tumpeng durian yang dibuat oleh warga setempat setinggi 7 sampai 10 meter. Tumpeng durian raksasa ini akan disuguhkan kepada seluruh pengunjung yang datang ke acara ini secara gratis.

Baca juga : Pesona Danau Maninjau, Keindahan di Tanah Minangkabau yang Memukau

Kenduren durian sangat menyenangkan. Foto via kompasregional.com

Sekali dalam setahun, proses kenduren ini biasa didatangi hingga ribuan orang hingga nusantara. Layaknya sebuah hajatan, Kenduri Durian atau Kenduren ini melibatkan masyarakat dari 9 desa yang ada di Kecamatan Wonosalam. Setiap desa membuat 1 tumpeng raksasa yang berisi duren dan hasil bumi lainnya. Ritual Kenduri Durian atau Kenduren ini dimulai dengan arak-arakan 9 tumpeng raksasa yang diarak dari Kecamatan Wonosalam.

Kesembilan tumpeng raksasa ini diarak oleh puluhan warga desa dari Kantor Kecamatan menuju lapangan Wonosalam. Saat memasuki lapangan, satu tumpeng dan tumpeng lainnya diletakkan terpisah mengelilingi satu tumpeng yang lebih raksasa. Tumpeng tersebut berisi lebih dari 20.000 lebih buah durian yang nantinya dibagikan gratis kepada para pengunjung. Durian yang ada juga berbagai macam varietas.

Selamtan Durian yang sangat menggairahkan. Foto via kompasregional.com

Sejarah dari Kenduren Wonosalam ini adalah dimulai dari tahun 2012 dengan dasar para petani bersyukur atas panen durian yang telah diberikan. Syukuran ini menjadi agenda tahunan yang dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dan warga setempat hingga sekarang. Bukan karena rasa syukur semata, tetapi tradisi kenduri durian ini juga diharapkan bisa mengenalkan potensi buah durian yang kini sedang dikembangkan para petani lokal. 

Begitu tumpeng diletakkan, ratusan pengunjung mulai mengambil posisi di sekeliling tumpeng. Suasana di lapangan Wonosalam menjadi tidak terkendali dan ramai saat proses kenduri dimulai. Ditandai dengan dipersilahkannya oleh panitia untuk para pengunjung mengambil buah durian. Semuanya saling berteriak dan berebut buah durian yang sudah disiapkan untuk acara Kenduren.

Antusias warga yang memadati saat upacara kenduri. Foto via pinterest.com

Kenduri durian ini merupakan acara puncak yang sebelumnya juga dilakukan beberapa serangkaian acara yang tak kalah menarik juga. Di antaranya menanam 100 bibit durian Bido di Pegunungan Panglungan, kontes durian lokal yang diadakan di De Durian Park, gowes durian bike camp bisa diikuti apabila Teman Brisik punya hobi bersepeda, explore Galengdowo. Next

ramadan

Siomay ABM Malang, Street Food Idola yang Selalu Ludes dalam Hitungan Jam

Kesegaran Sumber Mata Air Pemandian Cirahab