Mencari lokasi pendakian di perbukitan mungkin bisa ditemukan dimana saja. Salah satu pilihan yang bisa kita pertimbangkan adalah Bukit Cumbri, Wonogiri. Bukit yang hanya memiliki tinggi 638 mdpl ini sangat cocok untuk pendaki pemula yang ingin sekedar belajar mendaki tapi juga tetap bisa menikmati panorama di atasnya. Selain itu, lokasi yang mudah dijangkau juga menjadi alasan mengapa kita harus mampir ke Bukit Cumbri.
Baca juga : Nikmatnya Yammie Kranggan Jogja, Dari Rasa Turun ke Hati
Jaraknya hanya sekitar 21 Km dari Alun-Alun Kota Ponorogo. Jika kita tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor akan memakan waktu paling lama 45 menit saja. Patokan masuk ke area Bukit Cumbri pun sangat mudah. Jika dari arah Kota Ponorogo, kita cukup belok kanan setelah gapura perbatasan selamat datang di Wonogiri. Setelah itu, cukup ikuti jalan beraspal di sana. Namun, bila kita bingung terkait arah perjalanannya, cukup bertanya pada warga sekitar saja tentang lokasi Bukit Cumbri. Jangan lupa, usahakan untuk memulai mendaki sebelum matahari terbit, agar kita bisa melihat sunrise di atas bukit.
Layaknya sebuah gunung atau perbukitan lainnya, tempat ini menawarkan keindahan dan kenikmatan tersendiri saat kita mendatanginya. Berikut adalah beberapa kenikmatan berbeda lainnya selain melihat pemandangan dari ketinggian yang kita dapatkan saat mendaki Bukit Cumbri.
1. Serunya Medan Pendakian
Karena memiliki ketinggian yang tergolong landai, kita tidak perlu khawatir untuk terlalu capek saat mendaki Bukit Cumbri. Tapi, apakah masih tetap menantang? Jawabannya, pasti sangat menantang! Tingginya boleh tak seberapa, tapi medan yang kita lalui tak semudah naik tangga menuju lantai 2 pusat perbelanjaan.
Tetap menarik, medan tracking yang kita mulai dari pos parkiran langsung menanjak. Diawali dengan tanjakan landai, kemudian naik dan semakin naik hingga mulai berbatu. Selama pendakian, jangan lupa untuk membawa minum yang cukup karena pendakian ini bisa dibilang menguras tenaga. Kita bisa beristirahat sejenak saat pendakian karena di tengah jalur mendaki disediakan 1 gubuk sebagai tempat peristirahatan. Namun, jangan lama-lama ya. Mengingat sebisa mungkin kita sampai di atas sebelum matahari menyingsing ke atas.
2. Mentari Pagi yang Menghangatkan
Pendakian yang berbatu, berpeluh, berdebu, dan penuh penantian berakhir ketika kita benar-benar sampai di atas puncak Bukit Cumbri. Pandangan kita akan langsung menatap ke arah datangnya sinar matahari yang menguning dan mulai menyingsing ke atas, sungguh kenikmatan tiada tara. Seketika rasa dingin selama pendakian berubah menjadi hangat ditemani hembusan angin sepoi-sepoi dari segala penjuru. Sejuk, hangat, kagum, lega bercampur menjadi satu menggantikan rasa lelah saat kita menyaksikan keindahan matahari terbit.
3. Spot Foto di Atas Awan
Sangat tidak mungkin kalau di zaman saat ini kita berwisata tanpa berfoto demi mengabadikan keindahan destinasi yang kita kunjungi. Karena era digital sedang sangat berkembang, kita tak cukup hanya menjadi pecinta alam saja. Kita juga harus mampu menjadi penikmat alam yang juga pandai fotografi. Kita tidak akan pernah menyangka kalau foto-foto yang kita abadikan dan kita bagikan di dunia maya akan mendatangkan banyak keuntungan. Salah satunya yaitu turut serta dalam memperkenalkan objek wisata yang kita kunjungi dan memotivasi orang lain untuk datang juga.
Hal itu juga bisa dilakukan di Bukit Cumbri. Menikmati keindahannya bisa dilakukan sembari mengambil potret spot-spot unik yang berbeda dan memiliki nilai seni tersendiri. Kenikmatan memotret di Bukit Cumbri sangat berlimpah, mengingat sekeliling sudut di atas puncak memiliki keunikan masing-masing.
4. Masih Banyak Monyet Liar
Ternyata penikmat sejati ketinggian bukanlah para pendaki, tetapi monyet. Sering kita dapati monyet di setiap bukit atau gunung. Habitatnya yang memang di atas bukit dan gunung dengan banyak pepohonan membuat Bukit Cumbri juga mempunya ciri khas sebagai bukit penuh monyet. Monyet-monyet ini tidak perlu ditakuti, mereka memang datang bergerombol menuju puncak bebatuan di atas bukit saat matahari mulai terbit.
Mereka bukan tipe monyet penyerang. Kita cukup tetap santai menikmati suasana, dan mereka hanya akan berjalan dan bermain di sekeliling kita tanpa mengganggu. Jika kita mulai terbiasa dengan perilaku monyet-monyet ini, kita juga bisa sekedar memberikan makanan kecil kepada mereka. Jangan khawatir akan diserang, karena mereka cenderung takut kalau kita gertak.
5. Lautan Langit Biru
Bumi dan langit memang tak bisa dipisahkan. Semakin tinggi daratan di bumi, semakin kita merasa langit dekat dengan mata kita. Itu yang dapat kita rasakan saat berdiri di atas puncak tertinggi Bukit Cumbri. Dengan sedikit mendongakkan kepala kita ke atas, mata kita akan dihadiahi lautan langit biru yang amat sangat luas dengan gantungan awan-awan putih yang berjajar. Saat matahari mulai naik ke atas,memang mulai terasa panas. Namun langit cerah yang biru tetap indah untuk kita nikmati sepuasnya.
Puas menikmati segala hal di atas Bukit Cumbri, kita dianjurkan turun sebelum tengah hari karena matahari akan semakin terik dan panas. Perjalanan turun yang didominasi track turunan panjang dan tajam membuat kita harus waspada, ditambah lagi banyak bebatuan dan beberapa bagian berpasir licin. Next