in ,

Masjid Tan Kok Liong, Salah Satu Bukti Insyafnya Anton Medan

Masjid Tan Kok Liong milik Anton Medan, Arsitektur Tionghoa Berpadu Muslim

Anton Medan adalah pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, saat itu nama aslinya adalah Tak Hok Liang. Sempat bergelut dengan dunia hitam, saat ini Anton sudah insyaf dan membangun beberapa pondok pesantren dan juga Masjid Tan Kok Liong yang kental dengan nuansa Tionghoa.

Baca juga : Kedai Kopi Lily, Cafe Kekinian di Kota Babat

Sejak kecil Anton terbiasa dengan kerasnya hidup jalanan. Sebelum merantau ke Jakarta, Anton sudah pernah merasakan dinginnya penjara di usia 13 tahun. Sedangkan di ibu kota, ia menjelma menjadi sosok preman yang disegani sebelum akhirnya insyaf dan membangun Masjid Tan Kok Liong yang indah seperti ulasan berikut ini.

Mirip Nama Asli Anton Medan

Tulisan nama masjidnya pun berkarakter Tionghoa via
Tulisan nama masjidnya pun berkarakter Tionghoa via abdullahhatta.wordpress.com

Masjid yang kental dengan nuansa Cina tersebut bernama Masjid Tan Kok Liong, mirip dengan nama asli Anton Medan yakni Tan Hok Liang. Tan sendiri adalah marga keluarga Anton Medan. Desain masjid ini sendiri terinspirasi dari istana Dinasti Qing. Jika dilihat sepintas, orang akan mengira bangunan tersebut adalah kediaman khas bangsa Tiongkok atau semacam istana di Cina.

Memiliki Desain Tionghoa yang Kuat

Masjid dengan karakter Tionghoa yang kuat via
Masjid dengan karakter Tionghoa yang kuat via abdullahhatta.wordpress.com

Gaya khas bangunan Tionghoa terlihat jelas pada atap masjid yang menggunakan pola limas tiga tingkat dengan ujung wuwungan dihiasi relief kepala naga. Di bagian pucuk atap terdapat mustika berbentuk topi Putri Xin Chiang dengan lafaz Allah Swt. Putri Xin Chiang sendiri adalah perempuan Tionghoa pertama yang memeluk agama Islam.

Mengandung Filosofi yang Dalam

Masjid Tan Kok Liong tampak depan via instagram
Masjid Tan Kok Liong tampak depan via instagram/@idayy_mh

Tak sekedar indah, ornamen tempat ini juga mengandung makna filosofis yang dalam. Miniatur empat burung rajawali di atap teratas dan lima burung perkutut di setiap ujung wuwungan atap bermakna harapan agar umat Islam bisa memandang setiap persoalan setajam tatapan rajawali.

Sepetak Tanah Dipersiapkan untuk Makam Anton Medan

Terinspirasi dari istana Dinasti Qing via
Terinspirasi dari istana Dinasti Qing via bujangmasjid.blogspot.co.id

Di samping masjid, tepatnya di sebelah selatan terdapat bangunan berukuran sekitar 4 X 4 meter. Atap bangunan tiga tingkat bercat hijau tua menggunakan lantai dari keramik. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah cungkup atau pusara. Tempat yang dibangun pada tahun 2003 tersebut dipersiapkan untuk tempat peristirahatan terakhir Anton Medan nanti.

Lahir sebagai keturunan Tionghoa dan menjadi seorang mualaf, membuat Anton Medan memiliki dua latar budaya yang berbeda. Masjid Tan Kok Liong adalah salah satu bentuk perpaduan dua budaya tersebut. Pernah menjumpai masjid dengan desain oriental di tempat lain? Sebut dalam kolom komentar ya.

  Next

ramadan
Pengunjung berfoto di salah satu spot DMZ

Dream Museum Zone, Surganya Pecinta Foto Ilusi Bali

4 Kafe Hits di Jakarta, Buka Puasa Seru Bareng Temen