Jogjakarta merupakan salah satu destinasi favorit tanah air yang seolah tak pernah bosan menyambut para wisatawan. Ada banyak warisan budaya menarik di Kota Gudeg. Salah satunya adalah deretan bangunan peninggalan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Baca juga : Pasar Baba Boen Tjit, Destinasi Digital Baru Kepunyaan Palembang
Bangunan-bangunan sarat warisan budaya dan sejarah tersebut menjadi saksi kejayaan Jogjakarta di era kerajaan, Arsitekturnya sangat menawan, bahkan ada beberapa yang dipengaruhi kultur Eropa. Penasaran? Simak penjelasan Reksita Wardani, kontributor Travelingyuk yang berkesempatan berkunjung ke Jogja belum lama ini.
1. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Berbicara tentang bangunan peninggalan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tentu tak bisa lepas dari istana dan kompleks kraton, yang berfungsi sebagai tempat tinggal Sultan. Destinasi yang berada di Jl Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan ini bahkan menjadi salah satu tujuan paling populer di Jogja.
Di dalam kompleks kraton ada begitu banyak warisan budaya menarik yang bisa disaksikan wisatawan. Mulai soal busana tradisional Kraton Jogjakarta di Bangsal Pengapit, kisah perjuangan Pangeran Mangkubumi dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selama penjajahan Belanda dalam bentuk relief, berbagai upacara adat, dan masih banyak lagi.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, tersedia guide yang siap memandu berkeliling kompleks kraton. Tak terlalu senang ditemani guide? Tenang, beragam informasi menarik sudah tercantum dalam brosur wisata kraton. Pengunjung akan mendapatkannya gratis usai membayar tiket masuk lima ribu rupiah.
2. Istana Air Taman Sari
Selesai berkunjung ke kediaman Sultan, jangan lupa sambangi Taman Sari. Situs bekas kebun Kraton Jogjakarta ini dulunya juga merupakan pemandian Sultan bersama para permaisuri, istri, serta putra-putri raja.
Bangunan yang berada di Patehan ini sebenarnya terdiri dari beberapa bagian, meskipun yang paling terkenal adalah Kolam Pemandian Umbul Binangun. Keluarga kerajaan dulunya sering membersihkan diri di sini. Sementara bagian lainnya disebut Gapura Hageng, Gedhong Sekawan, Gedhong Gapuro Panggung, dan Gedhong Temanten.
Di Umbul Binangun, atau disebut juga dengan Umbul Pasiraman, terdapat beberapa bangunan yang dulunya berfungsi sebagai tempat beristirahat sekaligus berganti pakaian. Ada juga sebuah
menara yang digunakan Sultan mengawasi para selir dan permaisurinya saat mandi.
Untuk bisa menikmati semua keindahan dan berfoto-foto di sini, para pengunjung tak perlu membayar terlalu mahal. Tiket masuknya hanya sekitar lima ribu rupiah saja.
3. Sumur Gumuling
Sumur Gumuling kabarnya merupakan bagian dari kompleks Taman Sari. Bangunan peninggalan
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini terdiri dari dua lantai dan berbentuk melingkar seperti cincin. Dulunya bangunan ini difungsikan sebagai Masjid, di mana lantai pertama digunakan oleh jemaah perempuan dan lantai keduanya untuk jemaah laki-laki.
Masing-masing lantai dilengkapi ceruk yang konon digunakan sebagai mihrab (tempat imam memimpin salat). Sementara di tengah bangunan dengan atap terbuka, terdapat lima buah tangga yang saling terhubung, salah satunya menuju ke lantai dua. Bagian atas pertemuan keempat tangga berupa permukaan datar yang dahulu digunakan sebagai tempat berwudu, menggunakan air di kolam kecil yang berada di bawahnya.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke sini harus melewati pemukiman warga. Menurut penuturan guide setempat, kompleks perumahan ini dulunya merupakan Segaran atau danau buatan yang menjadi bagian dari Kompleks Istana Air Taman Sari. Tiket masuknya pun masih sepaket dengan destinasi tersebut.
4. Situs Pesanggrahan Warungboto
Situs yang berada di Jl Veteran No. 77 Umbulharjo ini dulunya merupakan pesanggrahan
atau tempat peristirahatan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Jika dilihat sekilas, arsitekturnya bisa dikatakan mirip Istana Air Taman Sari. Bangunannya terdiri dari kolam, segaran, kebun, taman, dan
fasilitas keagamaan.
Meskipun hanya tersisa tembok-tembok tinggi, Situs Warungboto masih kental dengan suasana khas bangunan peninggalan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Lorong-lorong di sini siap membawa pengunjung berimajinasi tentang bagaimana situasi kehidupan di masa lalu.
Di bagian tengah Situs Warungboto terdapat dua kolam berbentuk bulat dan persegi. Kolam bulat di bagian atas dilengkapi sumber air, yang sekaligus mengisi kolam persegi di bawahnya. Para anggota keluarga kerajaan konon dulunya sering membersihkan diri di sini.
Situs Warungboto yang dulunya bernama Pesanggrahan Rejowinangun ini masih dalam tahap pemugaran. Inilah yang membuat pihak pengelola membebaskan pengunjung dari biaya tiket. Cukup memberikan sumbangan sukarela.
Nah, itu dia beberapa bangunan peninggalan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang sempat dikunjungi Reksita Wardani. Sebenarnya masih ada banyak pesanggrahan dan situs bersejarah lain tersebar di seluruh penjuru Jogjakarta. Kira-kira situs mana saja yang sudah kalian kunjungi? Next