Pantai kerap jadi pilihan pelancong untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Sementara gunung lebih populer bagi mereka yang mengincar keindahan ketika sang surya muncul di balik horison. Jika Teman Traveler termasuk tipe pelancong terakhir, tak ada salahnya datang Gunung Ireng Gunungkidul di Jogja.
Baca juga : Rabbit Town, Wisata Baru Bertabur Spot Instagenik di Ciumbuleuit, Bandung
Gunung Ireng sudah lama dikenal sebagai salah satu titik terbaik menikmati fajar di Jogjakarta. Namun meski keindahannya panoramanya begitu memukau, tak banyak wisatawan umum mengetahui keberadaan beranda spot sunrise ini. Ketimbang ikut bertanya-tanya, berikut sedikit gambaran soal Gunung Ireng Gunungkidul dari Frenky Hizkia, kontributor Travelingyuk.
Beranda Fajar Jogja
Tidak berlebihan rasanya jika wisata ini disebut beranda fajar Jogja. Begitu pagi menyingsing, pantulan cahaya mentari di atas hijaunya alam pegunungan bakal menyambut ramah tiap pengunjung. Nuansa magis semakin terasa lewat keberadaan arak-arakan kabut tipis di kawasan puncak.
Selain melihat matahari terbit, pelancong juga bisa menikmati pemandangan hamparan bebatuan kapur. Udara sejuk nan menyegarkan bisa jadi sarana pelepas stress efektif. Tak heran jika banyak orang senang bersantai mengagumi panorama sekitar dan menghabiskan waktu di sini.
Legenda Gunung Hitam
Ireng dalam bahasa Jawa memiliki arti hitam. Jika diperhatikan, bagian puncak gunung terdiri dari bebatuan kapur berwarna gelap. Hal tersebut membuat Gunung Ireng Gunungkidul terlihat sedikit eksotis dibandingkan lokasi sejenis pada umumnya.
Selain penampilannya yang unik, ada legenda menarik tersimpan di balik keberadaan gunung ini. Menurut penuturan masyarakat sekitar, zaman dahulu kala Raden Bratasena berniat mengusir gerombolan monyet dari Gunung Merapi. Tendangannya meleset dan mengenai bebatuan, serpihannya lantas diyakini sebagai asal-muasal terbentuknya gunung.
Akses Mudah dari Berbagai Sudut
Gunung Ireng berada di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Jogja. Jaraknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota dan kira-kira memakan waktu satu jam perjalanan. Agar tak sampai tersesat, bisa memanfaatkan petunjuk dari aplikasi Maps. Bagi yang membawa kendaraan pribadi tak perlu risau, akses jalan ke sana sudah cukup bagus.
Masing-masing pengunjung bakal dikenakan tarif masuk Rp5 ribu rupiah plus biaya parkir Rp2 ribu rupiah. Sayangnya fasilitas penunjang di Gunung Ireng belum terlalu lengkap. Meski ada gazebo untuk bersantai, di sekitarnya tidak ada toilet umum maupun penjaja makanan.
Bagaimana, tertarik berburu sunrise di Gunung Ireng, Jogja? Langsung saja ajak teman maupun kekasih. Tapi ingat, jaga kebersihan dan jangan merusak alam sekitar. Next