Gunung Bromo sudah lama diakui sebagai salah satu objek wisata terbaik di Jawa Timur. Keindahan panoramanya, terutama kala matahari terbit, mengundang banyak wisatawan berbondong-bondong datang. Namun ada satu pesona yang kerap luput dari perhatian dan itu adalah pasir berbisik.
Baca juga : Hey Beach di Tangerang, Kafe Dengan Suasana Pantai Bali
Sebelum bisa menikmati indahnya Gunung Bromo, para pelancong wajib melewati hamparan pasir berbisik. Moda transportasi yang digunakan bervariasi, mulai dari sepeda motor hingga mobil jeep. Berikut adalah pengalaman kontributor Travelingyuk, Rizky Nusantara, mengarungi lautan pasir indah Bromo.
Perjalanan Penuh Tantangan
Salah satu trek yang kerap jadi tantangan para pengendara jika ingin berkunjung ke Bromo adalah Pasir Berbisik. Sejatinya hamparan pasir tersebut tak jauh beda dibanding medan serupa di tempat lain. Namun pada malam hari biasanya akan terdengar suara seperti berbisik karena pengaruh tiupan angin, oleh karena itu penduduk sekitar memberi julukan Pasir Berbisik.
Mengunjungi Bromo dengan menumpang sepeda motor adalah tantangan yang cukup besar. Tak hanya butuh skill tinggi, namun juga kondisi kendaraan prima. Hal ini karena medan yang dilalui cukup berat. Tapi jika berhasil melewatinya, sang pengendara sudah bisa disebut sebagai seorang pengemudi handal.
Motor dan Jeep Sama Sulitnya
Saat mengendarai motor, pengemudi dituntut tetap fokus dan juga peka dengan keadaan sekitar. Hal ini karena di Pasir Berbisik sama sekali tak ada lampu penerangan. Laju motor akan terasa berat ketika melalui hamparan pasir. Harus mampu menjaga keseimbangan, kecepatan, serta awas mengamati kondisi jalanan.
Mobil jeep sekalipun juga bisa terpental jika pengemudinya kurang handal. Apalagi jarak pandang cukup terbatas karena debu-debu yang beterbangan. Kurang waspada sedikit saja, bisa-bisa kehilangan arah tersesat. Jika sudah begini, sebaiknya hentikan laju kendaraan dan lanjutkan perjalanan ketika fajar menyingsing.
Keindahan Memanjakan
Di luar medannya yang begitu menantang, Pasir Berbisik menawarkan pemandangan memanjakan di siang hari. Deretan mobil jeep yang berjajar rapi kerap dimanfaatkan pengunjung sebagai latar belakang foto artistik. Di kejauhan terlihat panorama menakjubkan Gunung Batok, yang oleh kebanyakan orang sering disangka Bromo.
Meski nampak begitu indah, para pelancong harus tetap bisa menahan diri selama menjelajah sekitar. Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah menetapkan pembatas khusus di area Pasir Berbisik, untuk menentukan area mana saja yang boleh dan tak boleh didatangi wisatawan. Hal ini wajib diperhatikan agar nuansa alami Bromo bisa terus terjaga dan dinikmati generasi berikutnya.
Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk pergi ke Gunung Bromo melalui Pasir Berbisik. Ada jalur Kabupaten Malang yang medannya relatif sulit dan jalur Kabupaten Pasuruan yang jalanannya lebih bersahabat. Jadi bagaimana, sudah siap menjelajahi indahnya Bromo sembari touring menggunakan motor? Next