Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Internasional. Banyak orang turut merayakan momen para pecinta kopi ini. Misalnya saja di Kota Bunga, ada acara bertajuk Malang International Coffee Day yang telah digelar secara rutin selama 3 tahun terakhir.
Baca juga : Celuk Village, the Center of Silver Crafts in Bali
Tahun ini, Malang International Coffee Day digelar di Graha Insan Cita yang berada di Jl. Soekarno Hatta Indah, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa timur. Waktu acaranya sendiri dimulai pukul 13:00-17:00 WIB. Para peserta yang hadir, datang dari berbagai kalangan, baik itu pelaku ataupun juga penikmat kopi di Malang. Salah satu tujuan utamanya adalah supaya kopi lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Acara Dimulai dengan Mengenakan Pita Hitam
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia belakangan ini sedang dirundung duka yang mendalam. Setelah gempa Lombok, beberapa waktu kemarin Palu juga diguncang musibah yang lebih mengerikan. Maka dari itulah, acara Malang International Coffee Day ini dibuka dengan doa bersama sebagai bentuk solidaritas bagi saudara yang terkena bencana di Indonesia. Para panitia acara ini pun memakai pita hitam di lengan simbol memberikan dukungan moral.
Berbagi 1000 Cup Kopi Gratis untuk Para Pengunjung
Usai dibuka dengan doa, acara dilanjutkan dengan membagi-bagikan 1000 kopi yang dilakukan dalam 3 sesi. Sesi pertama sebanyak 150 kopi dalam bentuk sachet dibagikan di depan venue.
Kemudian 2 jam berselang, sesi kedua bagi-bagi 150 kopi dalam sachet juga dibagikan di sekitar venue, sedangkan sesi bagi-bagi yang terakhir kalinya dilakukan 2 jam setelah sesi kedua berakhir.
Sekalipun melibatkan banyak pelaku kopi di Malang, tetapi kopi sachet yang dibagikan dibranding dalam kemasan yang sama dengan menonjolkan Hari Kopi Internasional. Menurut Damar Chandra, koordinator lapangan acara ini, branding sachet yang seragam merupakan komitmen dari peserta untuk turut memperkenalkan kopi lokal Indonesia.
“Kami ingin produk kopi lokal lebih dihargai dan lebih dikenal luas,” ucap Damar kepada Travelingyuk.com.
Sesi Sharing dengan Klinik Edukasi Kopi
Acara ini juga dimeriahkan dengan sharing bertajuk Klinik Edukasi Kopi. Konsep sharing ini membahas masalah proses pengolahan kopi langsung dari pakarnya. Ada dua nara sumber yang menjelaskan soal roasting dan membagikan pengetahuan tentang ekspreso. Yakni Bayu Ariel dari Vens Coffe dan Ari Suprayoga dari Rumah Seduh Arlan.
Di sesi ini, para pengunjung bisa dengan bebas menanyakan proses pengolahan kopi. Dari bijih kopi hingga siap seduh. Menurut Jeehan, salah satu barista wanita yang turut memeriahkan acara, cerita tentang kopi seakan tak ada habisnya. Wanita cantik yang mengaku sering ngemil kopi sedari kecil, malah bercita-cita ingin mempunyai kedai kopi sendiri nantinya.
Jeehan juga senang dengan kopi klinik bisa membantu orang lain untuk bisa lebih mengenal tentang kopi dan lebih menghargai kopi. “Suka sedih jika kopinya nggak dihabisin, karena bikinnya pakai cinta,” ujar Jeehan.
Acara Dimeriahkan dengan Live Musik
Untuk membuat acara semakin hidup, acara ini juga dimeriahkan live musik band lokal Malang. Mulai dari Sabila Amaris, Oddy hingga 88 Band yang digawangi om-om dan tante berusia paruh baya. Tentu saja selain bisa mencicipi kopi, bertemu dengan orang-orang baru, para peserta yang hadir bisa merasakan semangat Hari Kopi Internasional yang diharapkan ke depannya akan rutin digelar.
Tentu saja ini menjadi acara yang sangat bermanfaat untuk para pelaku dan penikmat kopi di Tanah Air, khususnya yang berada di Malang. Semoga ke depannya acara-acara serupa akan terus berlanjut. Apakah kamu juga turut serta di dalamnya? Next