Dalam deretan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Sumbawa terdapat satu nama yang menarik perhatian yaitu Gili Meriam Besar. Jika dilihat dari namanya, orang akan berimajinasi jika pulau ini bentuknya seperti meriam dalam ukuran yang sangat besar. Tapi sebesar apa sih sebenarnya pulau ini, benarkan bentuknya seperti meriam yang sangat besar?
Baca juga : Puncak Sikunir Dieng, Belajar Mendaki Dengan Spot Sunrise Terbaik
Pulau Sumbawa hampir sama dengan Pulau Lombok yang dikelilingi pulau-pulau kecil bernama Gili. Salah satu gili yang sedang naik daun di Sumbawa adalah Gili Meriam Besar. Gili ini tidak berpenghuni bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada pohon yang tumbuh di pulau ini. Lantas apa yang menarik dari Gili Meriam Besar?
Namanya, yap Gili Meriam Besar namanya unik bukan? Lebih unik lagi jika wisatawan pernah berkunjung kesana. Faktanya meski memiliki nama Gili Meriam Besar ukuran pulau ini sangat mini hanya sekitar 3,62 hektar saja. Di salah satu sisinya terdapat tanjung yang menjorok ke lautan, mungkin dari sanalah dinamakan Meriam karena mirip dengan moncong meriam.
Gili Meriam Besar memang pas dikunjungi wisatawan yang menginginkan suasana tenang dan sepi. Terang saja selain pulau ini tak berpenghuni, tidak banyak pula wisatawan yang berkunjung ke sana bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada. Tapi bukan berarti pulau ini tidak memiliki pesona.
Gili Meriam Besar punya pantai berpasir putih, laut berwarna hijau tosca yang jernih dan perairan yang dangkal. Artinya ini adalah spot sempurna untuk bermain air, berenang hingga snorkeling. Mereka yang sudi menyempatkan diri datang ke Gili Meriam Besar akan mendapatkan imbalan yang sepadan dari suguhan alam sekitar pulau.
Hanya saja yang perlu diingat adalah jangan lupa membawa bekal, sebab tidak ada warung di sekitar pulau. Jangan ketinggalan pula untuk memakai tabir surya, seperti dijelaskan di muka bahwa pulau kecil ini tidak punya pepohonan rindang, jadi tidak ada tempat berteduh di sekitar pulau.
Gili Meriam Besar cukup mudah dijangkau. Wisatawan bisa menyewa perahu dari desa Nelayan Teluk Santong, kecamatan Plampang, kabupaten Sumbawa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang sekitar 45 menit saja kog. Untuk tarifnya tidak tentu, karena bukan angkutan laut resmi jadi jumlah biaya yang harus dibayar tergantung negosiasi harga dan proses tawar menawar dengan pemilik perahu. Next