Manila, Ibu kota Filipina ini merupakan salah satu kota metropolitan terpadat di Asia Tenggara. Kawasan Metro Manila terbagi menjadi sejumlah distrik seperti San Nicolas, Santa Cruz, Quiapo, San Miguel, Santa Mesa, Pasig, dan Makati City. Menghabiskan akhir pekan di Manila jelas tak akan membuat bosan.
Baca juga : TKI Keluar Kamar Hotel Karantina Satu Menit di Taiwan, Denda Ratusan Juta
Suasana latin ala Spanyol berpadu dengan budaya lokal Tagalog dan
kemajuan teknologi, menjadikan Manila cukup unik. Gedung-gedung pencakar langit berdampingan dengan museum-museum dan benteng peninggalan Bangsa Iberia. Di jalanan, mobil-mobil mewah berbaur dengan jeepney, angkot antik khas Filipina.
Sebagai ibu kota negara, Manila yang menjadi pusat pemerintahan dan belanja ini juga menjadi hub utama di Filipina bagi traveler. Terutama mereka yang akan menuju destinasi-destinasi seperti Cebu, Palawan, Boracay, Bohol, Davao, maupun Siragao.
Jika Teman Traveler sedang singgah di Filipina, berikut adalah sejumlah aktivitas seru yang bisa dilakukan saat akhir pekan di Manila.
Berbaur dengan Orang Lokal Naik Jeepney
Belum sah ke Filipina jika belum merasakan naik jeepney, angkutan umum yang jadi simbol sosial masyarakat setempat. Kendaraan unik ini awalnya merupakan hasil modifikasi mobil jeep peninggalan tentara Amerika dari Perang Dunia II.
Ada puluhan rute atau jalur jeepney di Manila, masing-masing tujuan tertulis di body samping atau kaca depan. Tarif paling murah 8 Peso (sekitar Rp2.000) untuk jalur dekat. Meskipun sudah ada banyak transportasi modern seperti LRT dan bis kota, angkot antik ini tetap jadi favorit warga lokal Manila dan bisa ditemukan hampir di seluruh Filipina.
Melihat Jejak Era Kolonial Spanyol di Intramuros
Kawasan Intramuros atau Kota Tua Manila terkenal dengan sederet bangunan tua, gedung, gereja, dan benteng peninggalan Spanyol dari Abad 16 dan 17. Melewatkan akhir pekan di Manila, khususnya kawasan ini bisa jadi pilihan.
Suasana hispanik terasa kental ketika berada di Intramuros. Kita akan seolah sedang berada di Spanyol atau kawasan Amerika Latin. Papan nama dan petunjuk jalan di sini juga masih menggunakan bahasa Spanyol.
Demikian pula dengan beberapa ruas jalan yang memiliki permukaan dari
dasar batu dan bata. Suasana bakal terasa kian lengkap dengan hilir mudik kereta kuda wisata di jalanan Intramuros.
Menuju Intramuros: Dari Makati City, naik LRT2 menuju Recto Terminal,
kemudian naik Jeepney dan turun Manila City Hall yang berseberangan dengan gerbang utama Intramuros.
Berpose ala bangsawan Spanyol di Casa Manila Museum
Intramuros memiliki banyak bangunan bernilai sejarah. Salah satu
yang paling terkenal adalah Casa Manila Museum. Destinasi bergaya hispanik ini dulunya merupakan rumah singgah Penguasa Kerajaan
Spanyol. Perabotan dan benda-benda lain di dalamnya tetap dijaga utuh sampai sekarang.
Namun ingat, pengunjung tidak diperkenankan menyentuh benda-benda tertentu di dalam museum. Ada juga sejumlah area yang tak boleh difoto. Casa Manila sendiri menyediakan penyewaan sepeda untuk digunakan wisatawan berkeliling Intramuros.
Menuju Casa Manila: Dari Makati City, naik bis atau jeepney turun di
Bonaficio Intersection, kemudian jalan kaki ke Aduana Street yang tepat di
seberang Casa Manila.
Tiket masuk: Dewasa 75 Peso (Rp 20.000), pelajar/anak-anak/orang tua: 50
Peso (Rp 13.500)
Mengagumi Kemegahan Manila Metropolitan Cathedral Basilica
Berwisata history juga bisa jadi pilihan untuk akhir pekan di Manila. Bangunan bersejarah yang berdiri sejak Abad ke-15 ini juga dikenal dengan nama Manila Cathedral. Katedral ini seolah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa Filipina karena sudah beberapa kali dipugar akibat
perang, kebakaran, angin topan, dan gempa bumi.
Salah satu bangunan ikonik Negeri Lumbung Padi ini juga menyimpan benda-benda bersejarah yang bernilai karya seni tinggi dan religius, seperti peninggalan Paus dan mantan uskup agung di Manila.
Menuju Manila Cathedral: Dari semua jurusan bis atau jeepney di Manila,
turun di Central Terminal Station, jalan lima menit ke Manila City Hall,
kemudian jalan kaki ke Victoria Street hingga ujung, lokasi Manila Cathedral.
Melihat Gagahnya Fort Santiago
Benteng kokoh nan cantik peninggalan Spanyol ini berada tepat di tepi Sungai Pasig, tak jauh dari Marina Bay. Fort Santiago merupakan benteng yang dipugar pada masa kolonial Spanyol, setelah mereka menguasai Manila.
Tak hanya menggunakan Fort Santiago sebagai benteng, bangsa Spanyol juga memanfaatkan bangunan ini untuk penjara dan tempat eksekusi. Di sini pula pahlawan nasional Filipina, Jose Rizal, harus meregang nyawa lewat hukuman eksekusi pada 1896.
Menuju Fort Santiago: Dari Makati City, naik bis atau jeepney di Paseo
de Roxas atau Ayala Avenue, pilih bus atau jeepney jurusan Bonifacio, turun di Padre Burgos Manila Street dan menyeberang ke Fort Santiago.
Tiket masuk: 75 Peso (Rp20.000)
Mengenal Pahlawan Nasional Filipina di Rizal Park
Rizal Park atau Luneta Park adalah taman kota paling terkenal di Manila. Sesuai namanya, di tengah-tengah ruang terbuka publik ini berdiri patung atau monumen Jose Rizal, menghadap ke arah Roxas Boulevard dan Teluk Manila. Taman ini gratis dan kerap dimanfaatkan warga lokal untuk berkumpul dan beristirahat, di tengah kesibukan metropolitan Manila.
Menuju Rizal Park: Dari Makati City, naik bis atau jeepney jurusan
Angel Linao atau Pedro Gil di Epifanio De Lo Santos Avenue, kemudian ganti bis atau jeepney jurussan Maria Y. Orosa Street Manila dan turun di Rizal Park.
Belanja Suvenir di Mall of Asia Arena dan Greenhills Shopping Center
Mall of Asia merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Filipina, sekaligus tempat digelarnya berbagai event musik internasional seperti konser Justin Bieber, Beyonce, Mariah Carey, Maroon 5, hingga Bruno Mars. Setiap akhir pekan, pengunjung mall ini akan dihibur atraksi kembang api dan pertunjukan gratis lainnya.
Alternatif tempat belanja lainnya di Filipina adalah Greenhills Shopping Center. Pusat perbelanjaan ini menawarkan suasana mirip Chatuchak Market di Bangkok.
Menuju Mall of Asia Arena: Dari Makati City naik bis atau jeepney
jurusan Manila, turun di Coral Way atau Diosdado Macapagal dan jalan kaki 10 menit.
Menuju Greenhills Shopping Center: Dari Makati City naik bis atau jeepney ke Connecticut, pindah bis atau jeepney jurusan San Juan dan turun tepat di depan Greenhill Shopping Center.
Menikmati Sunset Laut China Selatan di Manila Bay
Manila Bay atau Baywalk merupakan kawasan pantai yang berada di sisi
barat Mall of Asia dan berdekatan dengan beberapa hotel bintang lima. Saat sore dan cuaca cerah, tempat ini biasanya dipadati warga lokal yang menghabiskan akhir pekan di Manila, sembari menunggu sunset.
Menuju Manila Bay: Sama dengan jalur menuju Mall of Asia Arena
Merasakan Kehidupan Malam di Makati City
Ingat Bukit Bintang di Kuala Lumpur? Suasana di Makati City kurang lebih sama. Di sini kalian akan menemukan pusat perbelanjaan, kuliner, dan deretan hotel yang jadi jujugan traveler di Manila.
Kafe dan bar di sini kerap dipadati wisatawan. Mereka biasanya buka sejak petang hingga dini hari. Para pelancong bisa mendapatkan penginapan hostel ala backpacker mulai harga Rp150 ribu per malam, hingga hotel bintang lima di Makati City.
Menuju Makati City: Dari NAIA bisa naik bis langsung menuju Makati
City.
Menjajal Kuliner Khas Filipina di Food Avenue Makati City
Salah satu pusat kuliner yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Food Avenue di Makati Avenue Road, Makati City. Tiap malam, pengunjung memadati puluhan stand kuliner di sini. Suasana terasa kian meriah dengan hiburan live music. Memilih kawasan ini saat menghabiskan akhir pekan di Manila bisa banget dicoba.
Beberapa kuliner favorit yang wajib dicoba ketika berada di Filipina antara lain adobo (sup daging), sisig (daging cincang), tapsilog (daging dan telur),
sinigang (sup ikan), pancit (bihun), dan balut (telur embrio bebek).
Menuju Food Avenue Makati City: Sama dengan rute menuju Makati City. Lokasi di Makati Avenue Road.
Bagaimana Teman Traveler, ada banyak bukan kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama akhir pekan di Manila? Adakah di antara kalian yang sudah berminat menjelajah ibu kota negara tetangga kita di ujung barat daya Pasifik ini? Next