Pesisir Ternate memiliki sebuah bangunan megah berusia ratusan tahun. Namanya Benteng Kalamata, peninggalan bangsa Portugis selama mereka menduduki bumi rempah-rempah. Struktur kuno ini masih berdiri kokoh hingga kini dan menjadi salah satu destinasi wisata Ternate yang populer.
Baca juga : Ubud Akan Ditetapkan Jadi Destinasi Gastronomi Dunia
Berada Tak Jauh dari Pusat Kota
Posisi Benteng Kalamata tak terpisah jauh dari pusat kota. Dengan mengendarai sepeda motor, Teman Traveler hanya butuh sekitar 15 menit untuk sampai ke sini. Posisinya berada di bibir pantai Ternate dan menghadap langsung ke arah Selat Maitara.
Kalamata masuk dalam wilayah Kelurahan Kayu Merah, Ternate Selatan. Ini juga yang menjadi alasan mengapai destinasi ini juga kerap disebut sebagai Benteng Kayu Merah. Sementara untuk nama aslinya, bangsa Portugis dulu menyebut pos pertahanan ini sebagai Santa Lucia. Kalamata sendiri diambil dari nama Pangeran Kalamata.
Wisata Sejarah Ternate
Sempat dikenal sebagai bumi rempah-rempah, Ternate dulunya menjadi kawasan yang diperebutkan berbagai bangsa Eropa. Guna memonopoli perdagangan rempah dan mempertahankan kekuasaan, tak jarang mereka membangun sejumlah benteng di kawasan pesisir. Kini, jejak-jejak sejarah tersebut bisa dinikmati sebagai destinasi wisata.
Benteng Kalamata sendiri hanyalah satu dari sekian banyak situs sejarah di Ternate. Teman Traveler masih bisa mengunjungi Kedaton Kesultanan Ternate, Benteng Tolukko, serta Benteng Oranje. Semuanya memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah di bumi rempah.
Jejak Bangsa Portugis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya benteng cantik ini merupakan peninggalan bangsa Portugis. Dibangun sejak 1540 dan sempat dipugar oleh Gubernur Jendral Belanda, Pieter Both, pada 1609. Memasuki 1625, kepemilikan benteng ini jatuh ke tangan bangsa Spanyol.
Beberapa bangsa Eropa memang tercatat pernah mencoba menguasai Ternate. Kawasan ini dikenal sebagai penghasil rempah-rempah kualitas terbaik, komoditi yang saat itu sangat laku dan dihargai mahal di pasar perdagangan Benua Biru.
Setelah 1843, Benteng Kalamata berada dalam kondisi tak terawat dan terlihat sangat kumuh. Sempat juga tergenang laut karena abrasi. Situasi tersebut berlangsung hingga 1989, ketika akhirnya Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk memugar bangunan sarat sejarah ini.
Didesain Serupa Empat Penjuru Mata Angin
Kalamata memiliki arsitektur sangat indah. Benteng cantik ini didesain
serupa empat penjuru mata angin, dengan empat bastion dan lubang
bidik senjata. Pos pertahanan di bibir pantai Ternate ini sengaja dibangun
tepat menghadap laut agar musuh yang datang bisa segera terlihat.
Kini, Teman Traveler bisa menyaksikan indahnya Pulau Maltara dan Tidore dari Kalamata. Kalian juga dapat mengagumi megahnya Gamalama, gunung berapi aktif yang sekaligus jadi ikon Ternate.
Itulah sekilas ulasan soal Benteng Kalamata, pos pertahanan peninggalan Portugis di Ternate. Jangan lewatkan kesempatan mengunjungi bangunan bersejarah ini jika Teman Traveler sedang berada di Ternate. Apakah sudah ada yang pernah menyaksikan kekokohannya juga? Next