Langit sedang sangat cerah sore itu. Cakrawala jingga hendak menyapa semesta di ujung hari, saat manusia sedang sibuk-sibuknya dengan berbagai aktivitas. Ada yang pulang bekerja, terjebak macet, baru pulang kuliah, atau kegiatan lainnya. Saya sendiri memutuskan menikmati sore itu dengan secangkir kopi dan mendoan tersaji di Joko Kopi Ungaran.
Baca juga : Es Sekoteng Bungsu, Kuliner Legendaris Bandung yang Bikin Ketagihan
Ditemani suasana syahdu di pinggir sawah dengan angin bertiup cukup kencang, membuat udara terasa semakin sejuk. Panorama alam Ungaran memang senantiasa memanjakan mata.
Beberapa orang asyik bercengkrama satu sama lain di meja masing-masing. Sebagian lalu-lalang di meja kasir untuk sekedar memesan sesuatu. Yap, sore itu saya memutuskan menghabiskan sore di kedai Joko Kopi Ungaran.
Terpesona Panorama Sawah
Saya mulanya mengetahui keberadaan Joko Kopi Ungaran dari Instagram. Melihat gambar yang berderet di feeds mereka membuat hasrat berkunjung semakin tinggi. Satu yang membuat saya sangat tertarik adalah kedai ini terletak di pinggir sawah.
Saya pun lantas mencari di mana tepatnya lokasi Joko Kopi. Saya membayangkan tentunya bakal sangat syahdu menikmati kopi di pinggir sawah, ditemani pemandangan alam Ungaran. Begitu mengantongi alamatnya saya langsung bergegas memacu motor.
Minimalis dan Nyaman
Joko Kopi terletak di Jalan Gedongsongo no 9, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat, Ngablak, Semarang, Jawa Tengah. Agar lebih mudah, Teman Traveler tinggal mencari Universitas Ngudi Waluyo. Di sebelah pintu masuk kampus terdapat sebuah gang kecil. Masuk dan ikuti jalan, kalian akan menemukan kedai unik ini di sisi kanan.
Tempatnya sangat minimalis dan nyaman. Kesan pertama saya ketika melihat kedai ini, sempurna! Sungguh sebuah tempat ngopi yang sangat recommended untuk warga Ungaran dan sekitarnya.
Menikmati Panorama Sekitar
Begitu masuk kedai, saya langsung memesan kopi dan mendoan untuk camilan. Joko Kopi Ungaran terbagi jadi dua lantai, selain itu ada area indoor dan outdoor. Jika ingin ngopi sambil menikmati suasana khas pinggir sawah, sebaiknya datang cepat-cepat agar tak keduluan orang lain.
Tak perlu khawatir melewatkan ibadah karena tempat ini juga menyediakan mushola dan kamar mandi. Teman Traveler bisa menjelang maghrib, tanpa melewatkan kesempatan memanjatkan doa pada Sang Kuasa.
Menurut saya pribadi, lantai atas lebih asyik untuk dijadikan tempat nongkrong. Teman Traveler bakal bisa benar-benar menikmati hamparan sawah dengan leluasa. Udaranya juga terasa lebih sejuk di sore hari.
Murah Meriah
Harga menu di Kedai Joko Kopi terbilang murah, tidak terlalu menguras kantong. Cookies n’ cream dan Flores Robusta Tubruk dibandrol seharga Rp25.000 dan Rp20.000 saja. Mendoan goreng ditawarkan seharga Rp17.000, sementara Roti Bakar plus Pisang Bakar Coklat bisa ditebus seharga Rp22.000.
Rata-rata harga minuman di Joko Kopi dibandrol sekitar Rp20 ribu ke atas. Jika sedang lapar, Teman Traveler bisa memesan makanan berat seperti nasi goreng. Kopi dan mendoannya sangat enak, begitu juga dengan cookies n’ cream-nya, manis dan cocok dinikmati di sore hari.
Bagaimana Teman Traveler, tertarik datang ke Joko Kopi? Oh ya, terakhir saya ke sana kafe di Jogja ini masih sedang dalam tahap renovasi. Mungkin sekarang akan terlihat lebih indah. Sekian pengalaman sore syahdu saya. Salam lestari. Next