in ,

Tidak Kalah Indah, Pulau Sumba Timur Menyimpan Eksotisme Alam yang Melimpah

Berkuda [image source]

Ke mana kamu akan pergi liburan mendatang? Mungkin Maladewa atau padang rumput Afrika cukup menggiurkan, bagaimana dengan penampakan alam di Thailand atau Vietnam? Wah berwisata memang selalu menyenangkan. Tapi untuk sensasi yang serupa bahkan juga lebih menantang, ternyata kamu nggak perlu repot-repot menyiapkan passport dan tiket pesawat untuk terbang ke luar negeri karena di Indonesia ada pulau-pulau yang menyimpan eksotisme alam begitu melimpah. Salah satunya adalah Sumba di wilayah Nusa tenggara Timur.

Baca juga : Langit Pink di Jepang Sebelum Typhoon Datang, Berikut Fenomena Alam Sebelum Bencana

Jika berbicara tentang daratan dengan Kota terbesar di Waingapu itu, maka ada banyak sekali topiknya dari segi pembagian wilayah saja terdapat Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur. Semuanya memiliki daya tarik dan tawaran pariwisata yang keren meski tidak setenar Bali dan tempat lain di Pulau Jawa. Nah penjelajahanmu dari wilayah Sumba Timur. Ada apa saja di sana? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Mulai dari Puncak Bukit

Untuk sampai di ibu Kota Sumba Timur yaitu Waingapu, kamu bisa menumpang penerbangan dari Bandara Ngurah Rai, Bali dengan lama perjalanan sekitar 1 jam lebih 40 menit. Nikmati perjalananmu menembus awan dan menerobos hembusan angin di atas ketinggian. Naik pesawat lama pun tidak akan terasa jika kamu memiliki semangat yang kuat untuk menyingkap rahasia keindahan di Sumba Timur. Kota Waingapu saat ini sudah berkembang menjadi kawasan ramai dengan fasilitas yang lengkap. Mulai dari sarana transportasi hingga akomodasi disediakan untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

Bukit Wairinding [image source]
Bukit Wairinding [image source]

Petualangan di Sumba Timur bisa dimulai dari Bukit Wairinding. Tenang, kamu akan nggak akan dibuat merinding karena kesan horor atau angker, tapi lebih ke arah takjub karena kecantikan gradasi warna padang savana di lereng bukit tempat kamu berpijak. Biasanya penampakan gradasi warna ini lumrah ditemui di pantai. Namun kamu akan melihatnya juga di Bukit Wairinding. Ada bagian yang hijau sekali di sisi yang lain rerumputannya nampak menguning. Lokasi bukit ini terletak Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai. Dari pusat kota, jaraknya sekitar 30 menit perjalanan.

Melihat Makam Depan Rumah di Desa Adat Rende

Puas memanjakan mata, kamu pasti ingin menyaksikan atraksi yang lebih mendebarkan. Yuk kita bergerak menuju Desa Adat Rende. Sebagai tempat wisata, Rende memang benar-benar menyuguhkan secuil budaya dari sekian banyak Kekayaan Nusantara. Memasuki pelataran dan jalanan di sekitar Rende sungguh sangat berbeda dari berjalan di pusat perbelanjaan, begitu sepi dan menenangkan.

Desa Rende [image source]
Desa Rende [image source]

Salah satu keunikannya adalah terdapat makam batu di depan rumah. Hal itu lumrah di Rende karena sudah jadi bagian dari tradisi Marapu yaitu kepercayaan masyarakat setempat. Berkunjung ke desa wisata adalah kesempatan langka untuk mencicipi kuliner khas. Cobalah menyantap kahipat. Yaitu hidangan yang berbentuk seperti ketupat. Ada juga uta watar yaitu kombinasi kacang tanah dan jagung yang dihaluskan.

Kain Tenun Sejuta Makna

Tenu Ikat Sumba [image source]
Tenu Ikat Sumba [image source]

Sama seperti daerah lainnya, Sumba Timur juga memiliki kerajinan khas yang bisa kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh. Misalnya saja kain tenun ikat dengan motif khas dan warna yang cerah menggoda ada merah, biru, hingga kuning. Untuk membeli kain ini, datanglah ke Kampung Kaburu, kecamtan Kambera. Bagi penduduk lokal, tenun ikat bukan sekedar pakaian tapi memiliki makna yang cukup mendalam sebagai pananda atau simbol derajat seseorang di mata adat. Produksinya pun tidak sembarangan hanya sekitar 4 hingga 5 potong kain dalam setahun. Jadi jangan kaget jika harganya sangat mahal.

Berkuda di Lapawu

Berkuda [image source]
Berkuda [image source]

Simpan dulu oleh-olehmu, dan siapkan peralatan untuk kembali terjun ke alam. Kali ini Travelingyuk akan membawamu ke Padang Rumput Lapawu. Pemandangannya mirip Bukit Teletubis di Bromo, hanya saja kamu tidak melintasinya dengan mobil, tapi mengandalkan punggung dan langkah kaki kuda. Oleh masyarakat sumba, kuda ini diistimewakan karena memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan mereka. Teruslah menunggang hingga kamu sampai di ujung daratan. Pengalamanmu jadi semakin lengkap karena keindahan lautan bisa nampak mengagumkan di pandangan.

Panen Rumput Laut di Walakiri

Pantai Walakiri [image source]
Pantai Walakiri [image source]

Berbicara soal laut, rasanya kurang lengkap jika tidak menyinggung pantai-pantai indah. Nah Sumba Timur juga punya. Sebutan tenarnya adalah Pantai Walakiri. Saat melihat jauh ke tengah lautan kamu akan melihat warna biru pekat menandakan sebuah kedalaman yang berisi kehidupan. Di bibir pantai bertemulah ombak dan pasir bagaikan tarian alam. Lokasi pantai ada di Kelurahan Watumbaka Kecamatan Pandawai Sumba Timur atu 24 kilometer dari Waingapu. Kamu nggak akan bosan selama di sini. Karena selain hamparan pasir pantai, juga ada hutan mangrove. Kamu juga bisa menyaksikan aktivitas masyarakat setempat bertani rumput laut.

Itulah Sumba Timur, tempat di mana masyarakat setempat bisa berkolaborasi dengan alam tanpa berbuat kerusakan. Next

ramadan

Bak Musim Semi di Korea Selatan, Cemoro Sewu Jangan Sampai Kamu Lewatkan

Kisah Gadis Muda Penjelajah 170 Negara Ini Akan Membuatmu Tak Takut Traveling