in

4 Tradisi Kejam Keluarga di Dunia, Ada yang Membunuh Orang Tua

Masih terjadi tidak ya?

tradisi kejam keluarga

Di setiap daerah yang ada di dunia pasti mempunyai tradisi masing-masing. Ada yang biasa sampai dengan yang luar biasa. Contohnya seperti beberapa tradisi kejam di keluarga yang akan Traveling Yuk ulas di bawah ini. Yuk disimak. 

Baca juga : SMK PGRI 2 Kudus Persembahkan Berbagai Kuliner Unik Berbahan Sorgum

Membunuh Orang Tua

tradisi kejam keluarga
Ilustrasi Thalaikoothal via twitter/procaffenation

Tradisi pertama yang dinilai kejam adalah membunuh orang tua yang sudah berusia renta. Ini dilakukan di wilayah selatan Tamil Nadu, India. Kegiatan yang bernama Thalaikoothal tersebut dilakukan karena beberapa alasan. Penyebab terbanyak adalah para anak menganggap orang tua sudah menjadi beban hidup mereka. 

Ada berbagai cara untuk melakukan tradisi satu ini. Pertama, orang tua akan diberikan minyak mandi dalam jumlah banyak di pagi hari. Kemudian diberikan air minum tertentu yang akan mengakibatkan gagal ginjal dan demam tinggi, sehingga orang tua akan meninggal dunia dalam kurun waktu satu sampai dua hari.  Lalu cara yang kedua yaitu melakukan teknik pijat khusus di kepala dengan menggunakan air dingin. Dari sana, suhu tubuh akan menurun dan dapat membuat gagal jantung. 

Untuk saat ini, tradisi tersebut telah dinyatakan sebagai praktek ilegal di India. Namun, masih ada saja beberapa masyarakat yang melakukan itu, sebab sudah menjadi tradisi turun temurun dan diterima secara sosial oleh warga setempat. Sedihnya lagi, banyak yang tidak melaporkan kejadian ini ke kantor polisi meskipun dirinya sebagai saksi mata. 

Membuang Orang Tua 

tradisi kejam keluarga
Ilustrasi Ubasuteyama via instagram/faktarumor 

Di Jepang juga ada tradisi kejam yang dilakukan kepada keluarga. Namanya adalah Ubasuteyama yang mempunyai arti hutan untuk membuang nenek. Tradisi yang berasal dari cerita rakyat ini dulunya banyak diterapkan oleh masyarakat setempat untuk membuang orang tuanya masing-masing ke dalam hutan.

Alasannya agar tidak merepotkan dan mengurangi biaya untuk memberi makan.  Tapi, Ubasuteyama sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk dilakukan. Ini karena tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan durhaka. 

Menjual Anak Gadis untuk Membayar Utang 

Ilustrasi Swara via facebook/Swara Dhuri

Pakistan mempunyai tradisi menjual anak gadis untuk membayar utang. Ini dilakukan oleh suku-suku terdahulu di Pakistan yang terlibat perang atau semacamnya. Bagi yang mengalami kekalahan, maka anak mereka yang berusia antara 9 – 12 tahun harus bersedia dinikahkan oleh suku yang menang perang. 

Tapi, Teman Traveler tak perlu khawatir lagi. Tradisi yang disebut Swara ini telah dihilangkan karena dianggap merusak masa depan si anak. Aktivis anak dan perlindungan perempuan di Negara Pakistan menyambut baik apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk memutuskan rantai tindakan tak manusiawi ini.

Melempar Bayi dari Ketinggian 

Okali via youtube/Berita HOAX

Tradisi yang masih berjalan sampai saat ini adalah Okali. Merupakan tradisi melempar bayi dari ketinggian yang dilakukan oleh Umat Hindu di Karnataka, India. Kemudian sekelompok pria memegang kain tebal di bawah untuk menangkap sang bayi. Para warga sekitar sangat yakin apabila sang bayi akan tumbuh menjadi orang yang kuat kalau diikutkan tradisi satu ini.

Ritual ini sendiri sering mendapat kecaman dari beberapa pihak lantaran dianggap tidak manusiawi dan sangat berbahaya. Sayangnya, meski kecaman datang bertubi-tubi namun umat Hindu di sana tak bergeming.  Mereka menganggap kalau tradisi ini harus tetap dijaga kelestariannya. 

Itulah aneka ragam tradisi kejam di keluarga yang tersebar di beberapa tempat. Sangat sadis memang, namun kita tidak bisa menyalahkan karena itu sudah dilakukan secara turun temurun. Menurut kalian, apa ada tradisi lain yang lebih kejam daripada list di atas?  Next

ramadan
Bakso Bakar Trowulan Malang (c) Annisa Adhiraputri Travelingyuk

Bakso Bakar Trowulan, Eksis Hampir Dua Dekade

sunset bagan

Menikmati Sunrise & Sunset Terbaik di Bagan, Bikin Mata Terpikat