Di tanggal 17 November kemarin, Gunung Merapi meletus kembali. Gunung tersebut menyemburkan awan panas setinggi 1 kilometer. Hal ini pun membuat BMKG setempat mengimbau warga sekitar untuk menjauhi radius 3 km.
Baca juga : Replika Unik di Indonesia, dari Wajah Hokage Sampai Istana Negara
Sementara itu, kejadian ini membuat masyarakat Indonesia bertanya-tanya mengapa Gunung Merapi sering sekali bangun dari tidurnya. Ternyata, ada beberapa penyebab tertentu, Teman Traveler. Penasaran apa saja? Kita lihat ulasan di bawah ini.
1. Gempa di area sekitar gunung
Salah satu penyebab yang kemungkinan besar terjadi adalah gempa di sekitar area gunung. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan untuk meletusnya gunung ini disebabkan oleh gempa Sleman yang terjadi pada 16 November 2019 dini hari.
Diketahui oleh pihak BMKG, bahwa pusat gempa Sleman ternyata tak jauh dari puncak Merapi. Apalagi ditambah dengan kondisi gunung yang sedang aktif, membuat letusan akan lebih mudah terjadi.
2. Magma yang Mendorong ke Permukaan
Selanjutnya, adanya dorongan magmatik yang membuat gunung menjadi memuntahkan awan panas. Menurut mantan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho (Alm), magma terus menerus mendorong ke permukaan.
Semakin besar tekanan dan juga volume magmanya, maka semakin kuat ledakan yang mungkin akan terjadi. Kemudian dampak yang akan dihasilkan oleh ledakan gunung ini juga akan semakin besar dan berbahaya.
3. Adanya Aktivitas di Dalam Ruang Magma
Masih berhubungan dengan di atas, aktivitas di dalam ruang magma ternyata juga cukup berpengaruh. Di dalam ruang tersebut, ada beberapa bagian magma yang mengkristal karena suhunya menurun. Akibatnya, magma kristal tersebut turun ke dasar, sehingga mendorong semua yang ada di atasnya. Kalau jumlah magma kristalnya sangat banyak, kemungkinan besar letusan tidak akan dapat ditahan.
4. Adanya Dorongan Tekanan Air
Terakhir, ada tekanan uap air yang membuat Gunung Merapi meledakkan awan panas. Dorongan ini terjadi akibat bertemunya massa air dengan suhu panas yang berada di kawah gunung. Penyebab ini dulunya terjadi pada peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2018 lalu.
Itulah pemicu terjadinya Gunung Merapi meletus dari dulu hingga saat ini. Mulai dari gempa area sekitar sampai dengan adanya dorongan tekanan air. Nah, menurut kalian, mana nih yang paling sering menjadi penyebab dari letusan gunung satu ini? Next