Papua terkenal akan berbagai keragaman hayati yang dimilikinya. Tidak heran jika kini ditemukan anjing spesies baru yang kini masih belum memiliki nama ilmiah. Spesies ini ditemukan pada wilayah pegunungan tengah Papua tepatnya pada ketinggian sekitar 3.000 mdpl sehingga tidak heran jika anjing ini memiliki bulu yang tebal.
Baca juga : Catat, Ini Agenda Agustusan di Kampung Halaman SBY
Warna tubuh anjing ini adalah coklat keemasan, memiliki telinga segitiga, ekor yang tebal, moncong pendek mirip seperti rubah dan tidak menggonggong. Pada tahun 2016 lalu, Freeport Indonesia dan Uncen ternyata pernah mengambil sampel DNA anjing berbulu tebal ini. Hasilnya mengatakan bahwa anjing tersebut masih merupakan kerabat dari Anjing Dinggo Australia.
Namun, anjing ini pertama kali diamati oleh geologis asal Amerika Serikatt pada tahun 1980. Setelah itu meredam, dan kemudian NetGo kembali meliput anjing ini sehingga lagi-lagi mencuri perhatian peneliti tepatnya pada tahun 2012. Masyarakat asli menyebutkan bahwa anjing tersebut memang dibiarkan hidup di alam bebas.
Suku Moni bahkan mempercayai bahwa anjing berbulu emas ini merupakan penjaga gunung yang dapat berubah menjadi sosok laki-laki yang memakan jantung orang-orang yang berniat jahat. Hingga kini, penelitian anjing ini masih dilakukan oleh Uncen, Freeport dan Peneliti AS. Foto anjing tersebut kemudian viral di media sosial Twitter yang di upload oleh Anang Dianto. Next