Hari ini, penduduk yang beragama Hindu merayakan hari besar mereka yakni Galungan. Sehingga jangan heran jika membuka beberapa sosial media, banyak yang mengungkapkan hari raya kepada rekan, sahabat dan teman yang beragama Hindu. Namun, tidak sedikit dari Teman Traveler pasti melihat pengucapan lainnya bukan, misalnya saja “Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan”.
Baca juga : Kemping dan Petualang Seru Di Arena Arung Jeram Serayu
Mengapa pengucapannya langsung menyebutkan dua hari raya tersebut sekaligus? Nah, bagi Teman Traveler yang bertanya-tanya, apa sih perbedaan anatara Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan yang dirayakan oleh umat beragama Hindu ini? Kini, pertanyaan tersebut akan coba Travelingyuk jawab untuk mengatasi rasa penasaran yang selama ini tertanam dalam benak.
Dikutip dari travel.kompas.com, Hari Raya Galungan dan Kuningan itu berbeda. Menurut I Gede Pinata selaku Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, Galungan yang bertepatan dengan tanggal 16 September dan kemudian berakhir pada 26 September yang disebut dengan Hari Raya Kuningan. Beliau juga menuturkan, alangkah baiknya jika pengucapan selamat dibedakan karena harinya juga berbeda.
Meski memiliki tanggal yang berbeda, Galungan dan Kuningan masih merupakan satu rangkaian upacara Galungan yang berlangsung selama 10 hari. Perbedaan antara kedua terletak pada inti pokoknya, Galungan ialah hari raya yang dilaksanakan untuk merayakan tutunnya Dewa-dewa dan para leluhur ke bumi dan menemui keturunannya. Sedangkankan, Kuningan ialah hari raya yang dilaksanakan setelah 10 Hari Suci Galungan untuk merayakan kembalinya Dewa-dewa dan leluhur ke surga setelah bertemu dengan keturunannya.
Jika diibaratkan, upacara ini dibuka oleh menteri dan ditutup oleh lurah. Sehingga perayaan Galungan lebih meriah dibandingkan dengan Kuningan. Tidak heran jika banyak wisatawan mancanegara yang diperbolehkan masuk ke dalam pura dengan mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan untuk melihat langsung perayaan tersebut. Sedangkan, Kuningan biasanya dirayakan dengan sangat sederhana oleh umat Hindu di Bali maupun daerah lainnya. Jadi bagaimana? Apakah penasaran Teman Traveler sudah terjawab? Next