Suku Sasak Lombok mempunyai tradisi kawin culik (kawin lari) Jika ada laki-laki dan perempuan saling suka, maka sang laki-laki akan mengajak perempuan tersebut kawin culik. Justru kalau melamar atau tunangan itu malahbisa melanggar adat dan jadi bahan gunjingan orang.
Baca juga : Alasan Kenapa Harus Khatam Traveling di Asia Tenggara Sebelum Menjelajah Eropa
Tradisi Kawin Culik
Kawin culik ini tidak dilakukan sembarangan, karena ada aturan mainnya. Biasanya wanita yang sudah sudah dipilih pria akan membuat janji kapan prosesi kawin culik ini dilakukan, untuk waktunya harus pada malam hari, untuk menghindari keributan yang akan terjadi.
Selain dilakukan malam hari, rencana ini juga harus di rahasiakan dari keluarga wanita maupun kerabat lainnya. Karena di takutkan keluarga wanita menggagalkan rencana penculikan ini, karena tidak setuju dengan calon pria yang dipilih. Sehingga yang mengetahui rencana ini hanya sang pria dan wanitanya beserta beberapa kerabat yang dimintai bantuannya untuk membantu proses penculikan.
Bisa dikatakan ini merupakan satu-satunya proses penculikan yang legal karena telah diatur oleh lembaga adat setempat, maka aturan mainnya juga jelas.
Prosesi Nyongkolan
Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat budaya suku sasak di Lombok, tradisi ini merupakan prosesi pernikahan,Yang jadi puncak dari keseluruhan tahapan ritual.
Kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak. kegiatan adat yang menyertai prosesi perkawinan suku sasak adalah arak-arakan (pawai) pasangan pengantin akan di arak layaknya pasangan raja dan ratu.
Kedua mempelai akan berangkat dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita diiringi keluarga dan kerabat mempelai pria. Dengan memakai baju adat serta rombongan musik gamelan atau kelompok penabuh rebana, disertai Gendang Beleq pada kalangan bangsawan.
Adat ini biasanya diadakan setelah sholat zuhur hingga sore hari, dengan berjalan sekitar 0,5-1 km dari rumah mempelai wanita.
Tujuan Adat
Tujuan dari prosesi ini adalah untuk mengumumkan kepada masyarakat setempat bahwa seorang gadis tersebut telah resmi dipersunting. Hal ini sangat penting dikarenakan seluruh prosesi pernikahan dilaksanakan di kediaman mempelai laki-laki.
Sorong Serah Aji Krame
Sorong Serah Aji Kerame adalah puncak acara dari serangkaian prosesi acara perkawinan pada masyarakat suku Sasak.
Setelah Pengantin tiba di kediaman mempelai wanita, rombongan kecil yang terdiri dari pemuka adat, pemuka masyarakat, pemuka agama dan sejumlah pendamping akan mendahului untuk melakukan Sorong Serah Aji Krame.
Sorong serah ini merupakan upacara serah terima antara pihak keluarga mempelai pria dan mempelai wanita, rombongan akan menyampaikan secara adat mengenai pernikahan yang telah berlangsung.
Iringan pengantin tidak diperbolehkan masuk ke kediaman mempelai wanita karena harus menunggu perdebatan alot yang terjadi dalam upacara sorong serah hingga menemui kata sepakat terlebih dahulu. Next