Paska letusan tahun 2014, Kelud meninggalkan banyak perubahan, diantaranya kawah Kelud. Akses menuju kawah yang semula tersusun rapih dengan taman bunga yang indah. Sekarang hanyalah bebatuan terjal tanpa sela menuju kawah air.
Baca juga : Pantai Watunene di Jogja, Keindahan yang Tersembunyi Di Balik Tebing
Sekarang penikmat kawah Kelud hanya sampai pada batas yang telah ditentukan, yaitu 250 meter dari kawah. Namun bagi kamu yang ingin menikmati kawah Kelud terbaik adalah via Blitar. Keistimewaan jalur via Blitar adalah bisa mencapai bibir kawah.
Baca Juga : Aplikasi Toko Terbaik untuk Meningkatkan Keuntungan
Meskipun begitu, dibutuhkan perjuangan ekstra untuk mencapai dan menikmati kawah gunung Kelud. Karena untuk mencapai bibir kawah diharuskan melakukan pendakian dengan waktu tempuh sekitar 4 sampai 6 jam pendakian.
Tulungrejo adalah nama jalur pendakian via Blitar. Untuk menuju bascamp memang tidak tersedia angkutan umum, tetapi jalur akses ke basecamp sudah tampak mulus. Dengan tiket pendakian Rp. 10.000 per orang, kamu bisa menikmati gunung Kelud dan bermalam untuk mendirikan tenda di pos 3.
Pos tiga adalah salah satu tempat lapang di perjalanan pendakian Kelud. Selain dijadikan tempat camp para pendaki, pos tersebut sebagai point sunset terindah di gunung Kelud. Perjalanan memang belum usai, masih terdapat dua pos yang harus dilalui. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni lembah namun perlu ekstra hati hati, turunan tajam dan melelahkan menemani mu hingga ujung jurang.
Sampai dibawah, masih ada tiga tanjakan curam yang wajib dilalui hingga akhir vegetasi. Bawalah cukup air untuk perjalanan menuju puncak, karena perjalanan melewati pos 4 dan 5 adalah perjalan terberat selama pendakian Gunung Kelud. Setelah 2 jam perjalanan sampailah di bibir kawah Gunung Kelud.
Kawah dengan air bewarna hijau kekuningan adalah hasil reaktif dari belerang memberikan pemandangan yang sungguh indah dari bibir kawah dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Kekontrasan warna hijau daun dengan hitam pasir tebing gunung Kelud memberikan kesan tajam, tegas, dan dramatis.
Selama dipuncak bibir kawah, pendaki bisa menikmati pusat air kawah dengan angle foto hingga 270 derajat. Namun tetaplah berhati hati selama dipuncak, tanah berpasir dan berbatu dengan kemiringan yang bervariasi membuat pijakan menjadi licin.