Kabar gembira telah datang di area wisata Gunung Bromo, dengan diberlangsungnya pembangunan infrastruktur dikawasan Gunung Bromo telah dimulai. Salah satu fasilitas yang bakal dibangun adalah jembatan kaca. Konsultasi publik pembangunan infrastruktur di kawasan wisata Seruni Point dan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), oleh Kementrian LHK dan Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) digelar di ruang rapat Lava Hill, di Desa Sapi Kerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Kamis (18/11/2021).
Baca juga : Asyik! Perjalanan Cilacap-Jogja Bakal Lebih Cepat Naik Kereta
Berbagai diskusi dan konsultasi bersama semua pihak dan Forkopimda Kabupaten Probolinggo dan perwakilan warga suku Tengger Bromo untuk emmbangun Jembatan Kaca yang pertama sekaligus menjadi jembatan kaca terpanjang di Indonesia dan nantinya akan menjadikan wisata Gunung Bromo menjadi kawasan strategis pariwisata Internasional.
Pembangunan infrastruktur ini meliputi lahan parkir, penambahan toilet, perbaikan jalan, perbaikan sistem aliran air bersih dan akan mengelola 4 sumber air yang berada dilereng gunung Bromo, dan utamanya adalah jembatan kaca. Untuk mendukung pembangunan kawasan strategis pariwisata dengan dibangunnya jembatan kaca di kawasan Gunung Bromo, tepatnya di area wisata Seruni Point, di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Nantinya jembatan kaca ini dibangun membentang dikawasan Bukit Seruni Point, dengan desain sebagai jembatan kabel gantung (suspended cable) dengan panjang bentang 120 meter dan kedalaman jurang kurang lebih 80 meter. Ukuran lantai kaca memiliki lebar 1.8 meter dan 3 meter. Material yang digunakan adalah kaca dengan pengaman berlapis SGP, dengan sistem berlapis yang lebih dari 2 lembar kaca lapisan. Kaca tersebut mampu menahan beban hingga 90 ton.
Rencana jembatan yang pengerjaan kontruksinya memakan waktu selama 11 bulan ini akan menggunakan fondasi tiang bor dan sumuran yang lebih tahan terhadap longsor dan gempa bumi. Jembatan kaca Seruni Point Bromo dibangun Kementerian PUPR, berkolaborasi dengan KLHK dengan nilai investasi senilai Rp 15 miliar menggunakan anggaran multiyears. Yakni tahun anggaran 2021 dan 2022. Kementrian PUPR memastikan jembatan gantung ini akan menjadi tempat bagi wisatawan untuk menikmati pemandangan sekaligus memacu adrenalin saat melintasinya.
Jembatan Kaca Seruni Point Bromo ini diharapkan dapat membawa manfaat untuk warga Kabupaten Probolinggo dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara nasional. Keuntungan lain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal maupun luar wilayah yang menerapkan sistem paket liburan. Next