Sering dibilang sebagai asal muasal Yogyakarta, Kotagede menyimpan banyak sekali cerita-cerita dan bangunan yang menunjukkan ciri khas Jawa pada masa itu. Peninggalan-peninggalan itu dapat dilihat dalam bentuk Masjid Gede Kauman, makam raja, hingga lorong-lorong di
sekitar Kotagede yang masih menggunakan desain lama dengan batu bata.
Baca juga : Jajaran Lumpia di Surabaya, Camilan Enak untuk Ganjal Perut Saat Jelajah
Selain itu makanan-makanan tradisional seperti Kipo juga masih dijual di Pasar Tradisional Kotagede. Soal bangunan, meski sedikit banyak sudah beralih fungsi, tapi bentuk desain bangunan tetap dipertahankan, seperti Warung Jawi Ndalem Sopingen.
Lokasi Warung Jawi Ndalem Sopingen
Warung Jawi Ndalem Sopingen berlokasi di Prenggan, Kotagede. Sedikit sulit untuk menemukan tempat ini karena berlokasi di tengah perkampungan. Jika datang dari Pasar Tradisional Kotagede, maka arahkan kendaraan menuju Masjid Perak. Tapi tidak terlalu jauh, di gang pertama sebelah kanan jalan silakan berbelok. Warung Jawi Ndalem Sopingen berada lurus di depan.
Varian Menu
Warung Jawi Ndalem Sopingen, menyajikan menu-menu tradisional khas Yogyakarta seperti brongkos, wedang uwuh, atau rawon. Menu-menu tersebut sudah jarang didapatkan di restoran-restoran atau tempat makan modern saat ini. Karena itulah, datang ke Warung Jawi Ndalem Sopingen ini menjadi sangat berharga untuk kembali menikmati makanan-makanan tradisional.
Brongkos yang disajikan juga berbeda dengan brongkos lainnya. Di Warung Jawi Ndalem Sopingen, brongkos yang disajikan berisi tahu, telur, dan kacang. Rasa rempah yang digunakan juga sangat kuat terasa. Selain makanan tradisional, Warung Jawi Ndalem Sopingen juga menyajikan minuman instan atau kopi seperti di kedai kopi. Uniknya, sambil menunggu menu datang, Teman Traveler dapat menikmati sepiring kacang rebus yang sudah dihidangkan di meja-meja.
Harga dan Rasa
Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal. Satu porsi brongkos termasuk nasi dihargai sekitar Rp15.000. Untuk minuman wedang uwuh, satu gelas dihargai sekitar Rp7.000. Menu brongkos sendiri menggunakan keluwak pilihan sehingga rasa yang dihasilkan juga sangat kuat. Wedang uwuh yang disajikan juga menggunakan paket komplit berbagai macam tanaman. Selain air jahe, ada serai, daun salam, cengkeh, dan berbagai tanaman rempah-rempah lainnya.
Agar tidak terasa hambar, Teman
Traveler dapat menambahkan gula batu sesuai selera. Rasa wedang uwuh menjadi manis dan hangat seketika menjalar memasuki tubuh. Rasa lelah atau gejala masuk angin bisa langsung diusir dengan cepat.
Sejarah dan Interior
Warung Jawi Ndalem Sopingen masih menggunakan rumah khas tradisional Jawa dengan pendopo yang cukup luas di bagian depannya. Dinding dan tiangnya juga masih terbuat dari kayu yang bisa bertahan lama. Namun rupanya, Ndalem Sopingen ini memiliki kisah sejarahnya sendiri.
Bangunan ini sudah berdiri sejak lama, yang pernah tinggal di sini juga biasanya adalah seorang bupati sebelum pindah ke keraton. Di lain waktu, Ndalem Sopingen juga pernah digunakan beberapa tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, atau HOS Cokroaminto. Berkat sejarahnya yang panjang itu Ndalem Sopingen dijadikan sebuah warisan
budaya di Kotagede.
Pemilik kediaman ini adalah Raden Amatdalem Sopingi, salah satu abdi dalem keraton masa itu. Sejak awal rumah ini berdiri, beliau memang menjadikan kediamannya sebagai tempat transit. Sehingga tak heran jika tokoh-tokoh besar sempat merasakan suasana khas Jawa di rumah ini.
Hingga sekarang, rumah ini masih ditinggali oleh keturunan beliau. Ialah Pak Jenthot, keturunan generasi kelima yang masih tinggal di dalam. Oleh beliau kemudian bagian pendopo dijadikan sebuah warung makan dengan ciri khas makanan tradisional. Bahkan masakannya sendiri masih menggunakan resep lama agar rasanya terjaga.
Warung Jawi
Ndalem Sopingen:
Alamat: Jl
Mondorakan, Klaster Dalem Sopingen KG 2 No 859 Kotegede, Jogjakarta
Google Maps: https://goo.gl/maps/qfgq71YCtj2siEf19
Jam Buka: 09.00 – 23.00 Next