Mana nih teman traveler yang hobi kuliner? Bagi pecinta kuliner mungkin penasaran dengan sajian baru makanan khas nusantara. Apalagi makanan ini perpaduan dari kuliner Jawa Barat dengan Yogyakarta. Sajian berbahan dasar utama dari tape singkong ini memiliki nama Coletot singkatan dari colenak dan gatot. Olahan makana fermentasi ini diciptakan oleh koki terkenal yaitu Hardian Eko Nurseto.
Baca juga : Kuliner Khas Dompu NTB, Kenikmatan yang Tak Terlupakan
Beliau terinspirasi dengan nenek moyang nusantara akan makanan tradisional yang difermentasi. Budaya teknologi fermentasi secara tradisional ini menjadikan makanan lebih bertahan lama. Seperti halnya singkong, di Jawa Barat dan di Yogyakarta biasa dibilang gatot.
Uniknya penggabungan kedua budaya teknologi fermentrasi ini menghasilkan citarasa yang sungguh unik. Dimana gatot memiliki tekstur yang kenyal dan peyeum lebih manis dan empuk. Saat disatukan menjadi makanan yang empuk serta kenyal. Untuk lebih estetis dalam plating, chief Hardian Eko Nurseto membuat semprong diatasnya untuk memberi tekstur lain dalam satu hidangan.
Keunikan Coletot ini dari segi rasa yang manis sedikit asam, namun bertekstur kenyal. Gabungan kedua makanan khas daerah itu bisa terasa ringan di lidah dengan kehadiran es krim vanilla. Cocok untuk menikmati suasana sore bersama keluarga atau hidangan penutup tamu.
Kolaborasi makanan unik ini sempat diusung oleh Gubenrnur Jawa Barat Ridwan Kamil usai meresmikan Jabar Motekar dengan nama Coletot. Keunikan Coletot tak hanya dari segi rasa yang manis sedikit asam, tetapi juga tekstur yang kenyal.
“Saya kasih nilai 9 untuk makanan ini. Ini hasil kolaborasi dua makanan khas daerah yang dieksekusi dengan baik. Rasa manisnya pas. Coletot ini lahir dari gabungan budaya Jabar dan Jawa. Rasa bintang lima, harga kaki lima,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Tidak hanya urusan kuliner saja, kunjungan Gubernur Jawa Barat ke Yogyakarta adalah memenuhi undangan Gubernur DIY. Kolaborasi ini untuk memperkuat pariwisata dan kebudayaan kedua provinsi tersebut. Perpaduan tersebut bertajuk Jabar Kalayan Jogja, Majeng Kagem Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia.
Momen saling menguntungkan ini akan terus dijalankan bukan hanya dimasa pandemi Covid-19 saja. Pemda Provinsi Jabar akan mengenalkan produk-produk ekraf, destinasi wisata, dan budaya Jabar di DI Yogyakarta. Setelah itu, giliran Pemda DI Yogyakarta yang akan berkunjung ke Jabar untuk melakukan kegiatan serupa. Next